E

39 4 1
                                    



Kun fayakun, yang terjadi maka terjadilah.

Iya bener kata Joni, nggak sampai seminggu itu hubungan udah kandas ditengah jalan Sidodadi. Kali ini pokok permasalahannya dari kontak bernama 'Princess'.

Disa awalnya nggak begitu mikirin itu kontak siapa, siapa tahu itu adeknya atau keluarga yang emang deket sama Jefri. Disa juga enggak nanya kenapa Jefri kasih nama princess.

Tapi beberapa hari kemudian Jefri memberi tahu siapa orang di balik nama princess.

Jefri memberi 2 pilihan, bodohnya. Seharusnya yang memberi pilihan adalah Disa. Antara ia akan memperbaiki hubungannya atau berhenti. Gadis itu memilih pilihan kedua, sebab ia paling tidak suka dibohongi.

Seseorang menepuk pundak Jefri. "Oi ngelamun aja, ayok labkom."

"Lo duluan aja deh, gua lagi nggak enak badan," Jawab Jefri beralasan, sebenarnya lagi mager aja.

"Dih tumben banget lo, biasanya denger labkom aja langsung cus pertama."

"Perut gua sakit."

"Perut apa hati yang sakit?" Sahut Ecan nggak jauh dari bangku Jefri, lagi ambil buku sama pulpen.

"Dua duanya sih kayaknya," Jawab Jefri dengan nada yang aduh ini kalo Joni atau Yuda denger bisa dicengin jadi Tio kedua.

"Uks sono, minta obat buat nyembuhin sakit hati sama anak PMR. Sekalian gebetin satu sapa tau ada yang cantik," Kata Malik bingung juga ini gimana. Rasanya deja vu, kayak pas nenangin Tio waktu patah hati juga.

Entahlah, Jefri aja bingung sama diri sendiri. Padahal sebelumnya nggak pernah tuh ada sesi galau-galauan gini perkara putus cinta. Apa dia ketularan Tio ya? Karna bau-bau galau pasca putus gini tuh cuma si Tio.

Sesuai perintah Malik, Jefri beneran ke uks sekarang. Kalo dipikir-pikir nggak ada salahnya minta obat anti sakit hati.

Begitu masuk, Jefri langsung disapa ramah Nadin si anak PMR yang sedang bertugas, sibuk menata obat di kotak p3k.

"Disini ada obat buat nyembuhin sakit hati nggak?" Tololnya Jefri beneran nanya.

"Ha?" Nadin bingung mau jawab apa.

Ini anak baru pertama kali ke uks, sekali dateng minta obat sakit hati. Sehat mas? Batinnya.

"Kata Malik disini ada."

Emang Jefrinya yang polos atau kelewat goblok Nadin masih ha ho ha ho.

"Kasih bodrex aja mbak, suruh minum 5 biji langsung dah bakal nggak sakit lagi tuh."

Suara sahutan cewek membuat Jefri agak terkejut. Mampus ada cewek lain, batinnya.

Suara itu dari salah satu tirai yang tertutup. Jefri dengan sifat keponya berjalan dan menggeser tirai untuk melihat siapa yang berani menyuruhnya minum bodrex 5 biji.

"Eh. Kak Jefri. Hai kak," Gadis itu agak tergagap begitu mengetahui orang yang ia sahuti salah satu pangeran sekolah.

Jefri mengangkat satu alis, memperhatikan catatan yang berserakan di sekeliling gadis itu. Kemudian terkekeh kecil.

Nggak, dia nggak jadi marah.

"Uks dibangun tuh gunanya buat siswa yang sakit, bukan siswa yang diem-diem belom ngerjain tugas," Komennya lalu ikut gabung duduk di sudut ranjang, membuat gadis itu agak mundur memberi jarak.

Si gadis mengerucutkan bibir mendengar komen kakak kelasnya itu, agak sedikit tersentil.

Melihat itu Jefri diam-diam menahan senyum, gemas sendiri.

[✔]Fakboi | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang