Jefri meletakkan hapenya, kemudian menatap gadis di hadapannya yang tengah sibuk dengan proposal dan laptop. Sesekali tangannya bergerak jahil tiba-tiba memencet asal keyboard, membuat si cewek cemberut.
"Jefriii," Kesalnya.
"Masih lama?" Tanya Jefri sembari menopang dagu.
Iya, begini penampakan malam minggu mereka. 180° beda banget sama omongan Dodit, nyatanya Jefri nggak pusing muterin alun-alun. Cuman duduk di ruang tamu rumah sang kekasih, bahasa singkatnya sih ini lagi ngapel.
"Bentar lagi selesai kok, nggak sampe 5 menit."
Jefri menipiskan bibir, pacaran sama anak osis tuh banyak nggak enaknya. Pertama, harus rela diduain sama proposal. Kedua, Ganggu banget ini asli malem mingguan tapi nggak ada rasa malam minggunya.
Tapi mau gimana lagi, orang sayang.
"Disa."
"Hm."
"Almaira Vanya Kadisa."
Disa menoleh, lalu tertawa. "Diabet Aku Jef kamu panggil nama lengkap."
"Abisnya aku panggil kamu nggak noleh, asyik banget ya pacaran sama proposal?"
"Iya iya Jefri BRAwijaya."
"Bra nya nggak usah diperjelas, bukan kutang."
"Heh mulut."
"Habis ini ke rumahku dulu mau?" Tanya Jefri lembut, lembut banget kayak keset bulu.
"Ngapain? Ketemu orang tua kamu?" Tanya Disa yang bisa dibilang KEJAUHAN.
Jefri ketawa. "Udah pengen ya aku kenalin sama orang tua?"
"Ya nggak gitu." Disa menggaruk belakang lehernya. "Terus ngapain?"
"Ambil sepatu futsal, temenin aku main."
"Sekarang?"
"Emang udah selesai?"
"Belum."
"Yaudah selesain."
Dan lagi lagi. Disa sibuk sama laptop, Jefri sibuk mainin rambut Disa. Cowok itu udah ganti posisi di sofa yang jadi sandaran Disa.
"Ternyata aku jago ngepang juga," Kata Jefri sambil lihatin hasil karyanya. "Sini kunciran kamu, aku kuncirin."
Dah lah, pacaran sama Jefri tuh bikin diabetes militus. Untung Disa nya mental aja dimanisin kayak gini.
"Dah, selesai," Ucap Disa lalu membereskan kekacauan yang ada diatas meja.
Jefri mengangguk. "Kamu siap siap dulu, aku tunggu disini."
Nggak nunggu lama, Disa akhirnya keluar dengan gaya santai, cuma pakek hoodie biru polos dan celana jeans. Ini yang buat Jefri suka, gadis itu tak pernah memusingkan diri dengan isi lemari yang akan dipakai.
Berbeda dengan Ecan, cowok itu setiap kali kumpul suka ngeluhin ceweknya gegara rencana awal malam mingguan 3 jam jadi tinggal 1 jam. Nggak usah ditanyain kenapa karena jelas kelamaan nunggu si cewek dandan.
"Gue nih kalo nunggu cewek gua dandan bisa tuh buat nonton Dilan dari belum ketemu Milea sampe Milea nya jadi istri orang," Kira kira begitu lah curhatan Ecan.
Setelah pergi ke rumah Jefri ambil sepatu, mereka berdua nggak langsung menuju tkp. Tapi belok dulu ngisi perut, kali ini destinasinya ke gerobak pempek. Nggak afdhol lah ya malem minggu nggak makan makan gini. Tapi karena tempatnya nggak ada kursi, jadilah mereka ngungsi di depan Alfamaret.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Fakboi | Jaehyun
FanfictionTidak ada yang tahu jati diri seorang Jefri Brawijaya adalah fakboi berpenampilan softboi. ©Najadhk, 2020