1. UNREQUITED LOVE

40.1K 1.1K 33
                                    

Main Cast:Lily, Marcus

Genre:Romance Teenage

================================

.
.

You say that you love the rain, but you open your umbrella when it rains.

You say that you love the sun, but you find a shadow spot when the sun shines

You say that you love the wind, but you close your windows when wind blows

This is why I am afraid you say that you love me too.

~~William shakespear~~

Marcus P.O.V.

Aku membolak balikkan halaman demi halaman novel fiksi di tangkupan tangan. Sesekali menaikkan gagang kacamata dengan telunjuk jari kiri. Duduk di taman kampus saat seluruh semua penghuninya telah pulang merupakan kegiatan menyenangkan yang sering kulakukan.

Menjadi seseorang yang tidak menonjol. Tidak pernah terlihat jika tidak menampakkan diri. Seperti itulah aku.

Marcus Westcliff.

Apa ada yang khusus dari seorang Marcus?

Jawabannya tidak ada.

Aku seorang remaja biasa, bahkan sangat biasa. Tidak pintar. Tidak tampan.

Apa yang bisa kubanggakan?

Hahaha.. Aku hanya bisa membanggakan ke-clumsy-anku mungkin yang selalu dianggap imut oleh keluargaku.

"Hufh..."

Aku Menghembuskan nafas, mendongak menatap langit biru yang di penuhi dengan awan-awan putih. Pemandangan indah yang menyejukkan, disertai dengan semilir angin sore menerpa kulitku dan menyapu helai-helai rambutku.

Aku kembali menunduk, membaca lagi novel di tanganku. Kata perkata, kalimat demi kalimat kuhayati. Jika sudah terhanyut dalam dunia bacaku, aku bisa melupakan sekelilingku, tentang dimana aku berada dan siapa aku. Konyol bukan?

"Marcus...."

"....."

"Marcus...."

Eh?

Aku menoleh.

"Lily."

Tersenyum dan menunduk setelah aku menatapnya. Lily memainkan kaki kirinya maju dan mundur, salah tingkah seperti yang biasa dia lakukan.

"Ini...." Dia menyodorkan sebotol air mineral kepadaku dan sebungkus roti.

Ragu, aku hanya menatap tangannya.

Gadis ini. Gadis yang berada dihadapanku merupakan gadis impian semua pemuda di kampus ini. Cantik. Pintar. Supel. Ceria, dan masih banyak lagi kelebihannya yang terlalu hebat untukku terangkan satu persatu karena Lily adalah gadis yang sangat sempurna.

"Marcus.. Kau melamun lagi?" Lily menggoyangkan tangannya di depan wajahku.

Aku menunduk, mengepal erat buku novel di tanganku.

Takut.

Ketika hatiku bersemilir dengan lembut mendengar suaranya

Takut

Ketika wajahku merona seperti mawar dengan melihat tatapannya.

"Terima kasih, tapi aku tidak memerlukannya."

Aku menolak halus, buru-buru merapikan buku yang kupegang, memasukkannya ke dalam tas ransel hitam, menyandangkannya di bahu dan segera meninggalkan gadis cantik itu di belakang taman.

Romance Short-Story Collection [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang