🌊💘🎣
10 SINS OF
BEING SINGLE. |Si Gila satu ini. Mau ngapain dia?
Pemandangan yang sedang lewat barusan di depan begitu familiar, mengingatkannya pada insiden wig salmon historikal itu.
Cowok ganteng (ya, harus diakui meski goblok, Tama itu ganteng) jalan melewatinya dengan rambut norak mencolok begitu. Impresi pertama sejak dulu: ngejreng.
Kalau dipikir-pikir, ini sudah tepat seminggu dari hari prank tersebut. Jadi mungkin saja hari ini adalah jadwal Tamaheru Hutomo dan tim nyebelin miliknya untuk memproduksi konten youtube TimTamTV.
Jujur Tharene agak penasaran dengan apa yang akan dilakukan Tama kali ini. Apa dia akan melakukan hal yang sama, just like what he did to Tharene? Tapi kalau cuman begitu, untuk apa ganti wig?
Dari lantai dua dan mendekap folder skripsi, mata gadis itu tak bisa berhenti menatap sosok berambut merah cerah yang sedang berkeliaran di lantai dasar.
Hitung-hitung, membunuh waktu sambil menunggu giliran bimbingan.
Kopinya diseruput pelan, dia memerhatikan bagaimana Tama mulai berjalan menyapa sekitar terlihat seperti meminta kontak seorang gadis berbaju oranye tua. Meski tak terlihat jelas, tapi Tharene yakin pasti si gadis kebingungan alias anjir, ini cowok rambut merah kenapa minta nomor gue?
Tapi tiba-tiba saja, "AAAAAAAAAAAAA!!" Si gadis menutup wajah dengan kedua telapak tangan dan menjerit heboh.
Wig merah Tama terbang.
Ditarik secara sengaja dengan senar bening oleh timnya yang always berada di sudut. Segalanya sukses menampakkan kepala Tama yang botak. Botak. Botak. Botak. Botak. Botak.
Kinclong, pula!
Botak, pula!
Kopi Tharene menyembur keluar. Tharene tak bisa menahan tawa dan terbahak begitu keras sampai-sampai Tama pun mendongak ke atas—dengan kepala kinclongnya—mencari si empunya suara tawa familiar tersebut.
Astaga. Tentu saja kebotakan itu hanya kepalsuan juga! Hanya keperluan konten semata.
Siapa sangka kalau ada Tharene di sana menyaksikan semuanya. Dengan kepala kinclongnya, Tama tersenyum puas dari jauh. Sumpah, sekilas dia mirip pemeran utama anime One Punch Man. Acungan jempol naik dengan bangga. Benar-benar tidak malu sama sekali.
Dia menyambung panggilan telepon kepada Tharene.
"Ketawa aja, Kak?" katanya begitu gadis itu mengangkat telepon.
Mata mereka bertemu. Bertukar pandang lembut dengan jarak satu lantai.
"Mhm, iya. Lucu," Tharene menjawab pelan. "Sedikit..."
"Tama ke situ, ya. Tungguin."
"Eh? Buat apa?"
Tak perlu 5 menit untuk melihat Tama yang sudah kembali dengan rambut hitam aslinya. Pemuda itu dengan ringannya duduk di depan Tharene yang masih terkekeh-kekeh.
"Tam, kenapa kamu suka bikin konten aneh-aneh, sih?"
Kenapa? Tama bertanya dalam hati. Tentu ia punya alasannya sendiri. Hanya saja ia bingung bagaimana memberi tahu Tharene satu per satu.
Gumaman pun mengalir sebelum Tama hanya mengendikkan bahu. "Nanti aku kasih tahu, ya."
Tharene baru tahu kalau Tama punya sisi yang ingin dia rahasiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ 10 Sins of Being Single | BTS V | salicelee.
FanficIsi kehidupan skripsi dan percintaan Tharene IrenaㅡSi Single Independen Sangarㅡjadi jungkir balik 180 derajat gara-gara Tamaheru Hutomo, si adik kelas berkelakuan absurd yang selalu menggodanya serta mempersuasikan bahwa pacaran itu nikmat dan jadi...