Isi kehidupan skripsi dan percintaan Tharene IrenaㅡSi Single Independen Sangarㅡjadi jungkir balik 180 derajat gara-gara Tamaheru Hutomo, si adik kelas berkelakuan absurd yang selalu menggodanya serta mempersuasikan bahwa pacaran itu nikmat dan jadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌊💘🎣
10 SINS OF BEING SINGLE. |
'Kamu mau lulus nggak, sih?' nampaknya sudah menjadi dialog template seorang dosen pembimbing.
Sering kali jiwa buntu mahasiswi tingkat akhir seperti Tharene yang sudah kepentok-pentok tembok berteriak sedih. Apa tidak ada dosen pembimbing yang bertanya 'Gimana ya saya bisa bantu kamu supaya lulus?'
TIDAK ADA. MUSTAHIL. HILIH.
Kalau di antara kalian yang dapat dosen pembimbing baik hati seperti ibu peri, jauh-jauh sana. Jauh-jauh kalian dari Tharene daripada kalian memberi komentar seperti; 'Ih, dosenku baik, kok!', 'Alhamdulillah, dosenku malaikat.', 'Puji Tuhan banget nggak dapet dosen kayak kamu, Re.'
Kalian yang bilang gitu tahu apa soal perjuangan Rere? Awas kalau berani bikin Rere makin sedih dengan bicara hal-hal seperti itu. Rere sudah sadar kalau dia apes. Jadi, plis banget, kalau ketemu teman yang dapat dosen pembimbing killer, jangan sengaja bandingkan nasib malangnya dengan nasib kalian yang beruntung. Simpan saja sendiri, ya. Akhlaknya dibawa. Kasihan oknum Rere.
Boleh sih berbahagia, tapi jangan dipamerin sekarang. Jangan contoh 3 manusia di depan wajah Rere saat ini!
Tersangka pertama, Wendy Wiryana.
"Ya ampun, Ibu Annetta tuh baik banget, ya. Terharu aku. Masa tadi rumusan masalahku salah, beliau yang notis."
Tersangka kedua sekaligus kekasih Wendy, Agus Sagara.
"Tadi Pak Sutra juga nyariin jurnal gue. Padahal gue mah ogah banget ngerjain. Hoki banget emang. Satu kata untuk kehidupan skripsi anak bimbingan Pak Sutra. Mulus."
Tersangka ketiga, yang paling minta dipukul sampai mati, Raymond Hernando.
"Uuuuuu~ kacian Tharene Irena," katanya sambil mengunyel-ngunyel pipi Tharene yang kemurkaannya sudah di ujung tanduk. "Kacian, deh, sepupuku yang satu ini. Perawan tua yang skripsinya tidak kelar. Bukankah kasihan sekali Rereku ini? Utukutukutuk."
Tharene diam saja. Tidak ingin menyahuti tiga mentimun wujud manusia di hadapannya. Diamkan saja sampai berlendir. Rese sekali jadi manusia.
Pokoknya amarah Tharene tidak boleh terpancing.
Self-written jurnal Tharene Irena, pasal 17 ayat 11; Apapun godaannya, kamu itu bukan ikan, jadi jangan mudah terpancing.
Tharene sempat berusaha mensugesti diri seperti ilmu yang dia tonton di acara kartun petang hari, Spongebob Circlepants, yaitu dengan mengulang frasa hipnotis; saya bukan ikan, bukan ikan, bukan ikan.
Saya bukan ikan. Titik!
Di detik yang sama saat Tharene membuka mata, ada satu notifikasi masuk dari Tamaheru Hutomo. Sebuah link youtube TimTamTV.
