Please turn on the music for Best experience 🔊🎧
Sejak hari itu, ingatan (Name) kembali dengan cepat. Menurut dokter yang mengurusinya selama kondisi kritis, baru kali ini mendapat pasien proses ingatannya kembali dengan cepat. Tapi berkat Tetsurou juga, ia membantu penyembuhan (Name). Saat itu perlahan gadis itu mengingat kembali.
Dan tau? Orang yang selama ini mencelakai (Name) saat itu, ditangkap oleh pihak berwajib, Misaki juga sudah mengakui perbuatannya. Terlebih ada pesan kepada (Name),
'Aku berharap kau membaca pesanku, maafkan perbuatanku, (Name)...'
(Name) mengangguk mengerti maksud pesan isinya. Jika itu memang curhatan isi permintaan maaf-nya dia memaafkannya walau begitu perbuatannya memang sudah keterlaluan. Hati suci seperti (Name) memang langka untuk ditemukan. Namun begitu, baginya kehidupannya begitu senang dan menikmati disaat terakhir di SMA-nya.
"(Name)-chan! Kuroo-san mencarimu!"
"Aku segera kesana!"
Hembusan udara yang segar. Daun yang memulai tumbuh berwarna hijau, pohon sakura yang mulanya hanya ranting kini tunbuh dengan bebungaan sakura berwarna pink mulai menuruni mengikuti aliran angin.
Hembusan baju seragam membawa angin itu kepada gadis yang sedang mendekati seseorang yang menunggu di bawah pohon. Tubuhnya yang kekar, aroma rambut yang selalu tercium di hidungnya, tatapan yang selalu indah di setiap ia menatapnya. Siapa lagi kalau bukan orang yang dicintainya? Kuroo Tetsurou, lelaki yang disukainya kini ia mengenakan seragam yang rapi.
"Yo, (Name)." Sapaan yang biasanya membuat ritme detak jantungnya selalu cepat. Mata hitamnya mempertemukan dengan matanya.
"Selamat atas kelulusanmu, Tetsurou." Senyum lengkung memberi ucapan di hadapannya. Benar, hari ini upacara kelulusan kelas 3 termasuknya para senpai. Barusan selesai upacara pemberian ijazah. Setelah itu menempelkan bunga di dada sebagai bentuk kenangan kecil namun di dada seragam Tetsurou masih belum ada bunga kecil yang menempelnya, "Belum mendapat bunga?" Tanya (Name) heran.
Tetsurou merogohkan di saku seragamnya lalu menunjukan bunga kecil itu lalu memberikan kepada (Name), "Aku ingin kau memasangkannya, bolehkan?" Senyum lirik dari Tetsurou.
(Name) menggangguk menuruti kemauannya. Ia menaruh pelan-pelan di saku seragamnya dan terlihat bagus. Tetsurou menghela nafas panjang,
"..Sudah waktunya selamat tinggal, ya?"
Gadis itu mendengar terlontar kalimat dari pacarnya tanpa segan memukul perutnya.
"Itta! Kenapa kau marah?"
"Tetsurou, masih terlalu cepat mengatakan 'selamat tinggal. Kalau kau mengatakannya lagi kupukul lebih kuat lagi dari sebelumnya."
"Hidoi na, kayaknya kamu bakal jadi kakakelas yang galak tahun ini." Ledeknya mencubit pipi (Name) dengan gemas.
"Nanda yo..." rengek (Name) cemberut, "Tapi aku bakal kangen setelah kau pergi."
"Oya? Mezarashii. Kan ada Lev, terus ada anak baru juga. Kan masih ada yang nemenin." Kata Tetsu menepuk kepalanya. "Setelah aku suskes disana, tunggu aku sampai aku kembali kepadamu, (Name). Aku akan merindukanmu." Senyum terlontar dengan lembut. Membuat wajah (Name) kali ini merona memerah.
Setelah kelulusan ini, rencana Tetsurou akan pindah di Amerika bersama keluarganya. Tapi (Name) hanya tersenyum tipis sambil menahan air matanya yang akan berjatuhan.
"Kalau begitu kembalilah dengan selamat, bakatetsu."
- - - - - -
4 Tahun kemudian...
KAMU SEDANG MEMBACA
What This Feeling? || Kuroo Tetsurou
Fanfiction[DISCONTINUE REVISI] Kuroo Tetsurou, seorang lelaki populer sekaligus pemain bola voli tepatnya di SMA Nekoma. Kuroo yang tertarik dengan gadis mungil bernama (Lastname)(Firstname) seorang gadis yang tidak terlalu paham dengan sport voli dan menjadi...