PERHATIAN KECIL

132 7 1
                                    


Wanita memang ribet, sulit dimengerti apalagi dipahami. Tidak ada pelajaran khusus juga yang bisa membantu kita memahami apa yang wanita inginkan dan butuhkan. Mereka adalah misteri yang paling sulit dipecahkan di dunia ini.


***

Wajah Yasmin disiram cahaya purnama. Matanya berbinar, menyala bagai kemilau bintang mengalahkan pekat malam. Hendra membalas pesan pendeknya. Ia ingat aku. Ia tidak melupakan aku. Hati Yasmin tak mampu menampung luapan ombak kegembiraan. Ombak yang datang beruntun seiring barisan pesan-pesan pendek yang meluncur deras. Sederas itu pula Hendra membalasnya dengan kata-kata manis dan indah

Saya sangat senang Yasmin masih mengingatku. Kupikir perkenalan kemarin menjadi pertemuan pertama dan terakhir. Ternyata tidak. Tadinya saya mau sms, tapi kok ada perasaan segan. Padahal dari dulu saya ingin punya teman akrab gadis berjilbab. Maukah Yasmin menjadi temanku?

Di lain waktu Hendra menulis :

Bagaimana kuliahnya? Skrng saya di Jakarta. Dua atau tiga hari lagi saya ke Surabaya. Yasmin mau dibawakan oleh2 apa? Apa aja boleh asal jgn Tugu Monas hehehe. Saya senang Yasmin mau menjadi temanku. Kalo ada waktu bolehkan kita bertemu. Nanti aku kabari lagi. See you...

Tak hanya SMS. Hendra juga kerap menelpon Yasmin pada waktu-waktu tertentu. Menanyakan sudah makan belum, makan apa, lagi dimana, sama siapa. Mulai dari bangun hingga menjelang tidur. Kadang juga berpuisi :

Di bawah terang bulan
Antara gemerlap bintang
Ribuan kata-kata manis nan menggoda
Iringi kesunyian malam
Sekuntum mawar pun
Ikut hanyut dalam keindahan
Nyanyian jangkrik-jangkrik malam
Seoalah tak pernah dihiraukan
Merajut cinta kekasih
Pemandangan indah itu
Takkan dapat dilukis di atas kanvas
Hanya dapat bermetafora dalam puisi

Yasmin merasa Hendra selalu ada disampingnya. Memperhatikannya sepenuh hati. Sampai hari itu datang. Hendra memberitahu sudah berada di Surabaya dan mengajak ketemuan di Royal Plaza jam dua siang.

Hati Yasmin melonjak setinggi langit. Akhirnya, bisa ketemu lagi dengan Hendra, sejak perkenalan mereka di Grenjengan tempo hari.

“Kita jadi kan mengerjakan tugas di tempat Nayla" Isa mengingatkan Yasmin akan kesepakatan yang mereka buat.

“Tapi, aku nggak bisa. Aku ada acara" ujar Yasmin, tanpa merasa bersalah.

Nayla dan Isa saling berpandangan. Keduanya tampak kecewa dengan perubahan Yasmin yang akhir-akhir ini tampak aneh. Seringkali dikala sedang bertiga, tiba-tiba HP Yasmin teriak nyaring. Buru-buru Yasmin meninggalkan mereka, pergi menjauh. Bercakap-cakap lama, ditingkahi senyum, tawa, dan wajah yang merona senang. Nayla mencoba bertanya siapa gerangan dia, dan dijawab Yasmin, teman tak lebih. Ada yang disembunyikan Yasmin, pikir Nayla yang disetujui Isa. Meskipun ketiganya berteman cukup lama, kebetulan satu kelas dan satu jurusan, Nayla dan Isa tidak bisa menghapus status Yasmin yang anak seorang kiai. Walau mereka tak memanggil Yasmin dengan sebutan ning, namun dalam beberapa hal, Nayla dan Isa tak bisa berbuat banyak, termasuk menanyakan sesuatu yang bersifat pribadi. Paling di belakang Yasmin, keduanya baru bisa berkomentar. Termasuk sikap Yasmin yang sedikit berubah.

Suasana menjadi tegang. Sebelum situasi berubah tidak baik, Nayla mencoba menengahi. “Aku sama Isa tetap mengerjakan tugas. Begitu acara kamu selesai, langsung ke tempatku.”

“Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu. Assalamu'alaikum.”

“Wa'alaikumsalam. Hati-hati ya.”

Nayla dan Isa mengamati tubuh Yasmin yang bergegas menuruni tangga lalu hilang dibalik tembok kampus.

“Nay, sebenarnya ada apa sih, kok Yasmin jadi kayak begini?” tanya Isa kepada Nayla sambil menuju tempat parkir.

TASBIH CINTA FAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang