3. Dunia sempit

22.6K 1.2K 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita sudah tersedia dalam bentuk Ebook, pdf, karyakarsa dan cetak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita sudah tersedia dalam bentuk Ebook, pdf, karyakarsa dan cetak.


______________________________________

"Aku pernah terjatuh namun kau tidak menangkapnya."
_Adara_

________________________________________

'Bodoh! Bodoh! Kau memang sudah tak waras Adara!'

Semakin membayangkan kejadian itu, Adara semakin merasa jijik pada dirinya saat ini. Adakah satu cara untuk dapat membuatnya melupakan kejadian itu?

Adara tengah menenggelamkan wajahnya kebantal ketika ponselnya berbunyi. Ia meraihnya dengan malas sebelum matanya membola begitu mengenali sebuah nomer yang tertera di layar ponselnya.

Adara sangat menghafal nomer itu. Nomer yang selama tiga tahun ini tidak pernah lagi menghubunginya. Nomer yang dulu selalu membuat Adara merasa senang ketika muncul di layar ponselnya. Nomer yang dulu pernah ia harapkan untuk mendengar penjelasannya, namun tidak pernah Adara dapatkan hingga akhirnya wanita itu lelah dan memilih untuk menghapus kontaknya.

Tapi sayangnya keputusannya untuk menghapus kontak itu adalah suatu kesalahan karena kenyataannya Adara masih menghafalnya diluar kepala-siapa nama dibalik nomer itu.

Adrian.

Ya, pria itu tidak berhenti menghubunginya sejak ia masih berada di resort, Bali. Namun Adara tidak pernah mengangkat teleponnya. Rasakan! Lagipula tidakkah itu sudah sangat terlambat?

Adara menghela nafas dengan pelan. Sesak. Rasa itu selalu saja muncul ketika ia mengingat Adrian.

Nampaknya Adrian tidak akan berhenti sampai Adara mau mengangkat panggilan itu. Ugh, benar-benar pria yang ingin menang sendiri.

Disaat ponselnya masih berbunyi tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Nesya, sahabat yang tinggal dengannya di apartemen itu tengah berdiri di ambang pintu sembari menatapnya heran.

Ex Brother in Law (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang