Ditengah rintikan hujan yang mengguyur kota Jakarta, seseorang lelaki tampan bersama teman plus sepupuny sedang berteduh di halte perempatan jalan ke arah rumahnya.
"Geseran dikit!" Pinta Galvin lalu mundur beberapa langkah
"Gue juga kena bego!" jawab Bagas sambil mendengus.
"Bodo amat. gue gak peduli!" Balas Galvin dan merapihkan rambut nya dengan tangan.
"Yeee sikampret ngarujak" ujar Bagas sembari memanyunkan bibir tipisnya
"Ngelunjak woi ngelunjauk" sahut Galvin membenarkan, dan memutar bola matanya malas
"Iya kali ya." jawab Bagas menunjukan wajah tolol nya
"Bukan sepupu gue" ucapnya dalam hati
Kemudian Galvin mengulurkan tangan sambil melihat keatas langit dengan cepat Galvin memakai helm full face.
Naik keatas motor besar Berwarna hitam mate nya, Galvin melihat Bagas yang menatap dirinya lalu menyiritka alis.
"Apa!?" tanya Galvin menatap tajam sepupunya
"Emang udah reda yah?" Tanya Bagas menatap Galvin dengan polosnya
"Naik atau gue tinggal lo Di sini! " Lalu menyalakan mesin motor
"Ehh iya iya, kan gue cuma tanya. ibarat kata pepatah MALU BERTANYA SESAT DIJALAN Gal" jelas Bagas sembari nyengir lalu naik keatas motor.
Tanpa ada niatan membalas ucapan Bagas yang unfaedah itu
Hawa dingin menusuk kulit Galvin, menyesali dan ngebatin
"Tau gini gue bawa mobil aja tadi" ucapnya dalam hati
Tak butuh waktu lama mereka berdua sudah sampai didepan gerbang rumah Galvin, Galvin pun berhenti lalu menoleh kebelakang dan melihat Bagas ternyata tertidur pulas dipundak nya, Galvin tak ingin berlama-lama.
Galvin mencubit paha bagas dengan sepenuh hati jiwa dan raga
"Aduhhhh! Anjing sakit bego!" jerit Bagas sambil mengelus-elus paha mulusnya yang dapat cubitan gratis dari Galvin.
Sembari menatap horor Galvin yang sedari tadi menahan tawanya.
"Bukain Gerbangnya cepet!" Perintah Galvin lalu kembali memasang wajah dinginya.
"Udah nyubit nyuruh gue pula! gue timpuk juga lo" ancam Bagas kesal
Sambil turun dan berjalan menuju gerbang setelah itu gerbang terbuka dan Bagas ingin naik kembali kemotor Galvin
Tetapi Galvin langsung masuk meninggalkan Bagas yang shock awkrd sambil mengucapkan
"Timpuk aja gak peduli!" ucap Galvin acuh tak acuh
"Hilih so-soan lewat gerbang, biasa nya juga nembus tembok. ehh anjir setan dong" celetuk Bagas ngaco
Galvin lalu memarkirkan motornya digarasi rumah dan berjalan menuju pintu utama dibuka nya pintu.
"Asalamualaikum. Galvin pulang" ucapnya lantang
Bi yanah pembantu Galvin keluar dan melihat anak majikanya baru pulang "den ko baru pulang?"
"Tadi Galvin kehujanan Bi terus neduh dulu" ujar Galvin
Ya bibi Yanah ini pembantu yang sudah puluhan tahun mengabadi dikeluarga Pramudi sebelum Galvin lahir pun bi Yanah sudah berkerja disini
Galvin sudah menganggap bi Yanah seperti ibu angkat nya karna mama Galvin jarang pulang terkadang hanya video call atau chat menanyakan
"Uang jajan udah abis belum sayang?" ya seperti itu lah
Dipikiran Galvin orang tuanya begitu memikirkan uang uang dan uang tanpa memikirkan perasaannya disaat ingin curhat berbagi cerita makan bersama jangankan curhat atau makan bersama Galvin meminta orang tuanya datang pertandingan basket dirinya saja mereka tidak hadir tapi, Galvin sadar dan tidak boleh egois mereka berkerja keras untuk masa depannya juga.
Suara tak kalah lantang dari dirinya membuyarkan lamunan nya yaa siapa lagi kalau bukan Bagas briwijoyo anak dari bapak Banu
"BAGAS KAMBEKKKK!" teriak Bagas menggelegar membahana badai gludug halilintar
Melihat kehadiran mahluk goib dari depan pintu rumah Galvin pun langsung berpamitan kepada bi Yanah untuk langsung kekamar dan pasti nya menghindari curcolan Bagas.
"Haii, Bi Yanah yang cantik jelita nan awet muda" ucap Bagas Bi Yanah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sodara majikanya bi Yanah sudah hapal betul sifat Bagas yang seperti anak kecil manja dia anak tunggal seperti Galvin bedanya Galvin tidak terlalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya.
"Den, bisa aja ih" ujar bi Yanah malu-malu, bercanda biar gak garing-garing amat yaaakannnn
"Iya dong siapa dulu Bagas Harsa briwijoyo anak bapak Banu ganteng sekabupaten" jelas Bagas, bangga sembari meletakan tangan kanan nya didada kiri
"Iya iya percaya, Den juga baru pulang?" ujar Bi Yanah sembari menutup pintu yang lupa ditutup oleh Bagas
"Iya bi masa tadi kejebak hujan terus Bagas neduh dulu, bibi tau ga disitu itu rame banget yang neduh jadi sumpek Galvin nyuruh Bagas geser-geser mulu Udah tau sempit" cerita Bagas memasang wajah So dramatis
Bi Yanah hanya terkekeh melihat ekspresi perubahan wajah Bagas ketika bercerita sudah dugaan bibi dia pasti bercerita tentang kejadian yang Bagas alami
"Ko ketawa sih Bagas serius huh!" ucap Bagas kesal sambil melipat tangan nya didepan dada
"Iya iya percaya Aden masuk kamar istirahat gih, Den Galvin sudah duluan" perintah bibi sembari menunjuk lantai atas
"Lah udah duluan tuh bocah, kapan ke atas nya?" Bagas baru menyadari kalau sepupu nya itu sedari tadi tidak ada disamping nya
"Sikamvret gak nungguin gue, terus aja teruss" Gerutu nya
"Yudah kalo gitu Bagas keatas dulu ya Bi" pamit Bagas bi Yanah hanya menganggukan kepalanya, lalu kembali lagi Kedapur
motor besar Galvin
haeee kalian jangan bosen-bosen baca ceritaku yang garing ini oiya jangan lupa vote and coment yah cantiknya
Mas GALVIN TRISATYA PRAMUDI
Mas ARDAN REYNAND PUTRA
Atau Mas BAGAS HARSA BRIWIJOYO ? Nih
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVIN [On Going]
RandomFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA tentang Galvin sicowo dingin pada orang-orang tertentu karna seseorang dimasa lalunya yang membuat Galvin tidak membuka hati untuk perempuan lain berharap seseorang dimasa lalunya kembali membawa warna baru lembaran baru...