Key POV
Setelah kejadia waktu itu berlalu 3 bulan yang lalu,jika aku bertemu dengan Angga,kami seperti orang yang tidak kenal satu sama lain.Aku tak tau dia masih membnci ku,padahal kejadian itu sudah berlalu.Dan sekarang aku juga makin dekat dengan Nesya.Aku mulai mengantar nya pulang atau sekedar mengajak kencan.Jika aku bersama Nesya dan Angga melihat kami pasti dia akan cuek,atau mengalihkan pandangan nya.
Suatu hari nanti aku akan bicara padanya kalau aku minta maaf padanya.
Dan kami bisa menjadi sepupu yang akrab seperti waktu itu .
"Woi Key,ngelamun jorok ya loe" suara cempreng Rere menyadar kan ku.Dia duduk di depan ku,kami sedang berada di kantin.
"Nggak lah.Gila loe".Aku melihat ke sekitar.Nesya kemana ya ?
"Nesya di toilet.Baru beberapa menit gak ketemu udah kecarian loe"kata Rere jutek.Aku tak tau kenapa dia seperti ini.Sudah lah.
"Hy".Aku menoleh kebelakang,aku melihat Nesya berdiri,tapi raut wajah nya berbeda.Seperti orang sedih.Aku ingin bertanya,tapi ku urungkan niat ku,saat melihat Angga jalan di depan kami dengan santai nya bersama Rey.
Rey sempat tersenyum ke arah kami dan aku membalas senyuman nya.
Dan raut wajah Nesya saat melihat Angga pergi sangat berbeda.
Apakah Nesya menyukai Angga?Gak mungkin,kan mereka saling membenci.Aku harus bisa membuat Nesya suka padaku.
Aku menarik nya duduk di samping ku.Kami mulai memakan makanan kami.Sedangkan Rena dengan santai nya memakan baksonya.
Nesya POV
Aku tidak tau mengapa aku sedih sekarang.Saat aku keluar dari toilet aku melihat Angga.
"Angga".Dia menoleh ke arah ku.Aku langsung berlari mendekatinya
"Kenapa?"katanya dengan nada cuek.Tumben Angga kayak gini,biasanya dia jahil.
"Angga,tumben banget loe gak gangguin gue?Udah insuaf loe Ngga?".Dia menaikkan satu alisnya.Lalu membuat senyum yang kurang ajar itu.
"Wess.Tumben nih.Biasanya loe marah-marah kalau gue gangguin.Kenapa sekarang malah nanya kenapa nggak gue gangguin?Rindu loe sama gue?"tanya Angga sambil menaik turunkan alisnya.
"Geer banget loe"kata ku ketus.Angga terkekeh lalu mengacak rambut ku.
"Gue nggak bisa gangguin loe lagi Nes.Ntar ada yang marah.Loe harus bahagia Nes.Bentar lagi kan ujian semester,loe bagus-bagus belajar ya"kata Angga mengusap kepala ku sambil tersenyum.
"Terserah loe deh Ngga.Loe juga bagus-bagus belajar"kata ku.Angga tersenyum.Ada yang ingin ku tanyakan.
"Ngga,loe gak bakal pindah kan setelah menerima raport penaikan kelas?"tanya ku .
"Gue bakal pindah ke luar negeri kayak nya Nes.Gue mau mulai hidup baru disana.Tetapi sebelum gue pergi nanti,ada yang harus gue bilang sama seorang perempuan yang spesial di hati gue"
"Gue bakalan ngungkapin perasaan gue sama dia.Walaupun gue tau dia nggak akan pernah membalas perasaan gue.Gue mau pergi jauh Nes".Aku langsug sedih saat Angga mengatakan kata-katanya yang terakhir.Seketika tidak ada lagi oksigen untuk ku bernafas.
Angga mengelus kepala ku,lalu pergi.
Aku berjalan ke arah kantin karena Rena dan Key menunggu ku disana.
Aku menghampiri mereka.Lalu aku melihat Angga lewat,dia terlihat santai.Sedangkan Rey dia masih tersenyum kepada kami.
Key menyadar kan ku,dia menyuruh ku duduk dan kami makan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Enemy
Teen FictionAku menyukai musuhku sendiri,aku terlambat menyadarinya dan dia pergi .