"Pikirannya menolak,
Matanya tertarik"***
Agatha merebahkan dirinya di atas kasur, menatap langit-langit kamar. Masih mengenakan seragam lengkap. Pikirannya melayang pada luka-luka di punggung Ares. Sepanjang pelajaran setelah cowok itu keluar dari kelas tadi, ia terus memikirkan cowok itu. Ia penasaran.
Kenapa cowok itu bisa mendapatkan luka cambuk? Tidak mungkin hasil perkelahian biasa, bukan? Siapa sebenarnya Ares?
Agatha membalikkan tubuhnya, ia menghela napas gusar. Seharusnya tadi ia bertanya, tapi ia tidak punya hak untuk bertanya. Dan sepertinya Ares tidak berniat menjawab sekalipun ia bertanya.
"Mending mandi," gumamnya sambil bangkit menuju kamar mandi
Usai mandi dan shalat ashar, Agatha turun ke bawah, ia melihat Rara--ibu Agatha--sedang membuat kue di dapur.
"Mama kenapa gak bilang mau bikin kue? Kan Atha bisa bantu."
Rara tersenyum hangat, "Takut kamunya capek, sayang."
"Nggak, kok."
Agatha memang senang membuat kue dengan Rara. Selain itu, Rara juga mempunyai toko kue sendiri yang sudah tersebar di Amerika. Sekarang, toko itu hanya ia kelola dari jauh, ada April--kakak perempuan Agatha--yang mengurus toko-toko tersebut di Amerika.
"Gimana sekolahnya?"
"Gak gimana-gimana."
"Kok gak gimana-gimana? Bagus, gak? Temen-temennya ramah?"
Agatha mengangguk sambil membuat adonan, "Bagus, kaya yang di web. Baik, kok. Atha udah lumayan nyaman sama Melody, temen sebangku Atha."
"Kalau cowoknya? Ada yang ganteng, gak?" goda Rara sambil mengangkat alisnya.
Wajah Ares tiba-tiba terlintas dalam benak Agatha.
Gadis itu berdeham pelan, "Apa sih, mah."
Rara terkekeh melihat wajah putrinya yang tampak gugup. Ia tahu putri bungsu nya itu tertarik pada sesuatu. Tapi ia diam saja, biarkan Agatha menceritakan sendiri kepadanya nanti.
Setelah hampir dua jam ibu dan anak itu membuat kue sembari sesekali bercanda dan bergosip ria mengenai film yang baru saja mereka tonton semalam, macaroon tersebut selesai.
Agatha membawa beberapa ke ruang tamu untuk dimakan sambil menonton film bersama Rara. Saat di tengah-tengah film, ia baru ingat bahwa sedari tadi tidak melihat ponselnya.
"Mau kemana, dek?" tanya Rara saat Agatha bangkit.
"Ngambil hp bentar, mah."
"Oh, yaudah."
Agatha menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Ponselnya ada di atas kasur. Keningnya mengkerut saat melihat satu notif dari nomor tidak dikenal. Agatha tidak pernah memberikan nomornya kesembarang orang.
0877-XXXX-XXX :
Agatha?Gadis itu duduk di kursi meja belajarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/216109470-288-k561036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARES
RomanceAryesa Adhitama. Cowok yang tidak percaya lagi kepada orang lain selain dirinya sendiri karena masa lalu yang diukir kedua orang tuanya. Lalu, datang seorang murid baru, Agatha. Entah bagaimana, sejak gadis itu pindah ke sekolahnya, ia selalu seca...