3. Sandra

9.7K 1.3K 143
                                    

Selang tiga hari setelah tawuran antar Teknik Sipil dan Kehutanan, kondisi kampus khususnya kawasan sekitar Fakultas Teknik dan Kehutanan belum bisa dibilang kondusif.

Anak-anak kehutanan masih sering lewat di depan gedung fakultas teknik sambil lempar bom molotov ke halaman gedung fakultas. Ga beda jauh sama anak Teknik yang sering nyusup ke gedung Kehutanan trus mecahin kaca jendela pake batu.

Makanya tiga hari ini kawasan di Teknik maupun Kehutanan keliatan lebih sepi dari biasanya. Jalanan sepi, kantin juga sepi. Anak-anak milih buat bolos atau kalo yang nekat dateng ke kampus ya mendekam di ruang-ruang kelas.

"Eh katanya Kehutanan ada nyandra anak Teknik lagi ya semalem?"

"Hah serius? Diapain aja tuh anak?"

"Ya ampun kasian banget"

"Sandra yg sebelumnya kan dihajar sama mereka sampe biru-biru. Trus rambutnya dicukur."

"Ih serem banget sih bangsat merinding gua"

Raya menghela nafasnya panjang. Mendengar percakapan orang-orang disebelahnya membuat dia sedikit khawatir. Karna dari tadi pagi sampai sekarang, Jupi tidak membalas pesannya dan skip kelas.

Bukan apa-apa. Jupi tuh anaknya penakut. Trus dia pulang pergi ke kampus tuh naik sepeda karna ngekos di kawasan kampus, dan menurut Raya itu merupakan sasaran yang empuk untuk anak Kehutanan.

"Aya, Jupi belum ada kabar juga?" Tanya Lia yang baru dateng trus duduk di sebelah Raya.

"Belum. Gue denger-denger, anak Kehutanan dapet sandra lagi. Gue takut Jupi yang kena" kata Raya sambil ngetuk-ngetukin jarinya ke meja.

"Tanya Januar coba. Dia kan kenal Jupi tuh. Ga mungkin lah si Jupi diapa-apain" kata Lia.

"Udh gue telponin daritadi ga diangkat padahal wa nya aktif. Seakan-akan dia emang gamau angkat telpon gue."

"Ih perasaan gue jadi ga enak" kata Lia.

Ditengah gemelut pikirannya, Raya ngeliat Raja-Kahim nya lagi jalan tergesa kearah gedung fakultas.

"Raja!" Panggil Raya.

Raja noleh cari suara yg manggil dia trus liat Raya dan Lia yang lagi jalan ngehampirin dia.

"Bentar ya, Raya. Gua ada urusan ke fakultas. Urgent. Nanti kita ngobrol" kata Raja trus mau lanjut jalan tapi tangannya ditahan sama Raya.

"Plis plis. Gue mau minta tolong soal Jupi. Dari pagi dia ga ada kabar. Kelas juga skip. Gue khawatir dia jadi sandra anak Kehutanan" kata Raya sambil nahan tangan Raja.

"Iya, makanya ini mau gua urus ke fakultas sama anak-anak BEM-"

"Maksud lo?," tanya Raya.

"Jupi beneran jadi sandra anak Kehutanan?" Ujar Lia melanjutkan pertanyaan Raya.

"Iya, Lia. Gua juga baru dapet kabar. Ini gua sama anak BEM mau jemput ke Kehutanan" kata Raja.

"Anjing!" Sahut Raya.

"Eh mulut," kata Raja sambil menepuk bibir Raya pelan, "Yaudah gua ke gedung fakultas dulu. Lu berdua pulang aja, kampus masih belum kondusif soalnya."

"Raja.."

"Apa Raya?"

"Bawa pulang Jupi yah.. Titip di kos lo dulu. Ntar malem gue sama Lia ke kos lo deh bawa makanan." Kata Raya dengan wajah memelas.

"Iya Raya. Yaudah gua pergi ya. Hati-hati di jalan kalian berdua" kata Raja trus pergi ninggalin Raya dan Lia yang masih syok karna bayi mereka beneran jdi sandra anak Kehutanan.

PANGLIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang