24.ATBB

631 27 0
                                    

Sambil dengerin lagu"kesepian-chika lutfi"boleh lah

Satu bulan sudah Arsen koma,dan kini Rena berada di taman sekolahnya
"Huftt"ia menghembuskan nafas nya kasar,banyak sekali yg ia pikirkan
"Aku kangen kamu sen"ujarnya sambil menatap ponselnya yg di sana terdapat foto Arsen menggunakan kemeja putih lengan pendek dengan di padukan celana jeans hitam selutut dengan berpose kedua tangannya di masukkan kedalam celana dengan tatapan datar dan satu alisnya yg kiri yg menyerit

"Ren"ujar seseorang yg menepuk pundak Rena pelan,ternyata itu Alan
"Nyendiri mulu"ujarnya lagi,dan hanya di angguki oleh Rena
"Ga ke kantin?"tanya nya lagi dan hanya di jawab gelengan oleh Rena

Ia terlalu malas untuk berbicara,sekali pun itu dengan temannya
"Udah jangan sedih mulu,lo masih punya kita kita,kalo sampai Arsen tau lo sedih kaya gini,dia bakal marah,lo tau kan sifatnya Arsen gimana?"ujar Alan panjang lebar

Rena mengembuskan nafasnya kasar lagi,ia bingung,benar yg di katakan Alan,banyak teman temannya yg berusaha membuatnya senang,tetapi ia terlarut dalam pikirannya sendiri,tetapi tak bisa di pungkiri untuk saat ini ini ingin sendiri,menenangkan fikirannya

"Lo ada benernya lan,cuma untuk saat ini gw bener bener baru pingin sendiri,gw tau gw egois,tapi gw ga bisa bohong kalo gw pingin sendiri dulu"ujar rena panjang lebar berusaha menjawab semua ucapan Alan
"Gpp kok,gw tau perasaan lo,lo sabar aja,semua udah ada yg atur Ren,gw harap juga Arsen cepetan siuman,balik lagi di tengah tengah kita"ujar Alan lagi
"Gw balik dulu"ujarnya lalu melangkah menjauh dari taman

Rena bingung,ia harus apa?seperti dulu,berusaha tersenyum meski hatinya terluka,kini rasa ia tak bisa seperti dulu,ia terlalu rapuh untuk Masalah ini
Akhirnya ia menangis,untungnya saat ini jamkos,semua guru mempersiapkan untuk ujian kelas 12
"Arghh kenapa gw kaya gini hiks hiks"ujarnya sambil menangis
Setelah lama ia di taman sekolahannya ia memutuskan untuk kembali ke kelas

"Ren"panggil zalfa
"Ada apa zal?"jawab Rena serak karena sehabis menangis
"Lo habis nangis?"kini shasa yg bertanya
"Ngga kok,tadi ketiduran trus abis itu kelilipan aja"alibi rena
"Lo ada masalah?atau Arsen?"ujar zalfa pelan,ia tahu perasaan sahabatnya satu ini pasti sedang tidak baik
Rena terdiam sambil menatap kedua sahabatnya,matanya berkaca kaca,zalfa dan shasa yg paham akan keadaan Rena,ia langsung memeluk Rena berusaha membuat Rena tenang

"Gw takut sha,zal,gw takut"ujar rena lirih
"Sssttt udah,apa yg lo takutin selama ini,buang jauh jauh,kalo lo yakin sama apa yg lo bayangin,jika tuhan menghendaki semua bakal baik baik aja Ren,jangan sedih terus,kalo Arsen samapai tau keadaan lo sekarang,bisa abis kita sama Arsen"ujar shasa di sela sela pelukannya

"Usaha kita sekarang itu berdoa yg terbaik buat Arsen,biar dia cepet siuman,lo ga maukan perjuangan lo selama sebulan ini sia sia,dan lo harus tetep semangat,nanti kalo pas Arsen bangun,dia seneng liat lo juga seneng"tambah zalfa

"Thaks sha,zal,lo berdua emang paling bisa gw andelin"ucap Rena sambil melepas pelukannya dan mengusap air matanya
"Udah dong nangis terus lo perasaan,ga kasian sama air mata apa,keluar trus"ucap zalfa dengan kekehannya
Rena dan Shasa juga ikut terkekeh

"Pinjem dasi dong,ingus gw mau keluar nih"ujar Rena sambil berusaha meraih dasi zalfa
"Lah anjir,jorok banget lo"ujar zalfa yg berusaha menghindar dari Rena
"Hahaha,udah deh nih tisu,lagian lo melow amat"ujar shasa sambil menyerahkan sekotak tisu ke Rena
Rena menerima tisu itu lalu ia gunakan
Rena tersenyum melihat tingkah shasa dan zalfa yg sedang berdebat entah apa,setidaknya ia dapat sebentar melupakan masalahnya

"Terima kasih ya tuhan, engkau memberikan 2 sahabat yg selalu bisa membuat aku bahagia meski hanya sesaat"batin Rena
_______

"satu bulan tanpa kamu di samping aku sen"ujar Rena yg kini ia berada di ruangan bernuansa putih itu berdua dengan Arsen yg masih setia memejamkan matanya,ia masih menggunakan seragam sekolahnya,orangatua Arsen sedang menemui dokter yg merawat Arsen, sedangkan Aldo,mau tidak mau ia harus kembali ke jogja karena tuntutan kuliah dan tugas tugas yg banyak ia tinggalkan

Keadaan Rena sangat jauh dari kata baik baik saja,matanya sayu,kantung matanya yg terlihat seperti mata panda,bahkan ia sedikit pucat
"Kamu kapan bangunnya"ujar Rena lirih sambil menggenggam tangan Arsen,sampai ia menjatuhkan air matanya lagi
"Aku kangen sen"
"Bangun sayang,kamu betah banget disana,kamu ketemu cewek yg lebih cantik ya"ujarnya lagi

"Hiks jangan bikin aku tambah khawatir dong,ayo buka mata kamu"ujar rena bergetar,ia tak bisa membendung air matanya lagi
"Ayo kita sama sama lagi"ujar rena lagi
"Aku takut sen,bangunn! Hiks"ucapnya lirih sambil sesenggukan

Ia menangis terisak sambil terus menggenggam tangan Arsen,sesak yg ia rasa tak seberapa dengan rasa takut yg ia rasakan,bayangan yg tidak tidak terus berkeliaran di benak Rena
___
"Jadi gimana dok?"
"Tidak ada perubahan semenjak operasi waktu lalu,kita hanya bisa menunggu mukjizat dari yg maha kuasa"ujar dokter itu terlihat putus asa
"Saya mohon dok,lakukan apapun demi anak saya dok"pinta mamamya Arsen kepada dokter itu
____

Kini Rena berada di ruang keluarga bersama kedua orang tuanya,ia barusaja pulang dari rumah sakit
"Keadaan Arsen gimana sayang?"tanya mamanya sambil mengelus surai rambut rena
"Masih sama ma,ga ada perubahan"jawabnya lirih
"Sabar ya,semua udah di atur sama tuhan"ucap papanya yg berada di samping kirinya
Rena mengguk,lalu ia memejamkan matanya,ia lelah,binggung,sekaligus khawatir
"Tidur gih,besok masih sekolah kan"ujar mamanya
Rena mengguk,lalu ia berjalan menuju kamarnya

"Kasihan rena mas"ujar rina kepada suaminya
"Biarkan,aku yakin dia bisa"jawab asmara,papanya rena
___

Follow akun Instagram @wattpad.khtmhkhsnl
Follow juga Instagram author @_khtmhh
Mau pendapat kalian dong,kalau aku buat grub chat WhatsApp cerita ini gimana?
Jawab di komentar yaa
Kita bakal bahas habis habisan tentang cerita ini
Kita bisa saling kenalan jugaaa
Tambah tambah temannn
Siapa tau nanti kalau ada cecan,cogan bisa kenalan trus berlanjut wkwkwkwk
Komen jangan lupaa yaaaa

Part ini ga panjang gaes
Maap keun
Lanjut lagi oke
See you

1. Dia, Arsen!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang