20.ATBB

681 29 0
                                    

Huekk..huekk!!

Arsen memuntahkan semua isi yg ada di perutnya setelah melakukan kemoterapi pertamanya
"Aku ga kuat ma"ujar Arsen lirih sambil tertunduk di lantai kamar mandi ruang rawatnya,mama Arsen menatap Arsen penuh dengan rasa sedih,sedih melihat putra keduanya yg biasanya banyak tingkah sekarang harus menahan sakit

Rena maju"biar aku aja ma"ucap rena dan langsung di angguki oleh mamanya Arsen

Rena berjongkok dan memegang tangan Arsen,Arsen menoleh ternyata itu kekasihnya
"Kamu kuat sayang,kamu harus yakin kalau kamu bisa sembuh"ucap rena lembut
Dengan sisa tenaganya Arsen memeluk Rena

"Kamu boleh tinggalin aku ren,aku udah nggak berguna lagi,aku udah sakit sakitan gini,kamu tinggalin aku ren,cari yg lebih baik dari aku,biar aku ga nyesel lepasin kamu,kam.."ucap Arsen terhenti ketika rena memotong ucapannya
"Kamu omong apa sih!aku ga bakal ninggalin kamu,kamu segalanya buat aku sen,kita lewat ini sama sama,aku bakal bantu kamu sebisa aku,aku janji ngga akan ninggalin kamu,aku sayang sama kamu"ucap rena semakin lirih menahan tangisnya,ia memeluk Arsen kuat,ia sangat takut jika Arsen pergi

"Udah baikan kan?,sekarang kamu balik ke tempat tidur ya?istirahat,biar cepet sembuh"ujar rena sambil melepas pelukannya

Arsen menurut dengan ucapan Rena,di bantu oleh mamanya,Arsen berjalan ke Arah brankkar nya
____
Terhitung sudah 5 hari arsen di rumah sakit dan keadaannya tidak ada perubahan,bahkan setelah melakukan kemoterapi,sedangkan hari ini diadakan UTS di sekolahnya,mau tidak mau Arsen mengikuti UTS susulan

"Aku berangkat sekolah dulu ya,kamu baik baik di sini"ujar rena lembut sambil mengusap rambut Arsen dan ternyata banyak yg rontok,Rena menahan tangisnya ketika melihat itu,ia genggam rambut itu dan berusaha tersenyum ke arah Arsen

"Iya,hati hati ya,kalo ada yg ganguin kamu bilang aja sama alan atau sama varo,mereka udah aku tugasin buat jaga kamu,selama aku ngga bisa di samping kamu"ujar Arsen lirih

Rena tersenyum manis ke Arsen dan ia langsung memeluk Arsen,Arsen membalas pelukan Rena, mereka hening sesaat"kamu cepet sembuh makanya,biar nanti kalo ada yg jahatin aku,kamu bisa lindungi aku"ujar Rena lirih,ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak menangis di depan Arsen

"Pasti!kamu alasan pertama aku buat bisa sembuh Ren,Aku sayang sama kamu"jawab arsen dengan penuh keyakinan
"Udah dong,berangkat gih,UTS kan sekarang,nanti kalo telat kan berabe"ujar arsen lagi sambil melepas pelukannya dan tersenyum ke arah Rena
"Iya deh,aku berangkat ya, Assalamu'alaikum kesayangan"ujar rena sambil menatap lekat Arsen,ia tak mau meninggalkan arsen sendiri,karena mamanya dan papanya belum ke rumah sakit
"Walaikumsalam kesayangan,udah berangkat gih"ujar Arsen
"Iya,nanti pulang sekolah aku kesini lagi,sama temen temen kamu,biar kamu ngga bosen"ujar Rena sambil tersenyum namun ia ingin sekali menangis

Arsen mengangguki ucapan Rena,setelahnya rena keluar dari kamar Arsen dan buru buru menutup pintu kamar rawat Arsen

Dada Rena sesak,tangisnya tak bisa ia bendung lagi,ia menangis sejadi jadinya
"Gak ren!lo ga boleh nangis!arsen butuh lo yg kuat!butuh semangat dari lo!arsen ngga butuh lo yg cengeng!yakin arsen bakal balik lagi kaya dulu!!"ujarnya menyemangati dirinya,lalu ia mengusap kasar air matanya,setelah di rasa sudah ia berjalan dan segera ke sekolahnya

____
"Arsen gimana ren?"tanya shasa yg baru saja datang
"Masih sama,doain ya,supaya cepet sembuh"ujar rena lirih
"Lo tenang aja,yakin arsen bisa lakuin semuanya"Ujar zalfa sambil menyemangati Rena
Rena tersenyum,sedikit hatinya menjadi hangat jika bersama teman temannya

"Udah dong,semangat!!"ujar shasa sambil merangkul bahu Rena

"Iya,masuk kelas yuk, udah mau masuk"ujar rena lalu di angguki oleh kedua temannya
_____
"Gak nyangka gw kalo Arsen bakal gini"ujar roy

1. Dia, Arsen!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang