25.ATBB(END)

1K 29 3
                                    

Sambil dengerin lagu "magic hour-surya aksen pratama"

"Halo sayang"ujar seseorang di sebarang sana
"Halo ma"jawab Rena dengan sopan

Pagi ini masih pukul 06.17, Rena mendapat telfon dari mamanya Arsen,entah mengapa jantungnya berdegub kencang
"Kamu ke rumah sakit sekarang bisa?"
"Ada apa ma?Arsen siuman?"tanya Rena dengan semangat
"Kesini dulu ya sayang"ujar mamanya
"Rena ke sana sekarang ma"
"Iya mama tunggu di sini ya"ujar mamanya Arsen lalu mematikan sambungannya

Rena bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri,tak lama ia keluar dari kamar mandinya,ia memakai setelan baju kemeja berwarna namvy dengan celana jeans berwarna crem,ia menggerai rambutnya dan memoleskan sedikit make up

Lalu ia bergegas mengambil slig bagnya lalu berjalan keluar kamarnya
"Mau kemana ren,pagi pagi gini"ujar papanya yg membaca koran di ruang makan
"Mau ke rumah sakit pa,rena duluan ya,mama mana?"ujar Rena sambil mencium tangan papanya
"Ada di dapur"jawab papanya
Lalu Rena berjalan ke dapur dan berpamitan kepada mamanya,setelahnya ia bergegas ke ke depan karena taksi yg ia pesan sudah sampai

Tak berapa lama ia sampai di rumah sakit
"Makasih pak"ujar Rena sambil memberikan argo
Lalu ia bergegas masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ruang rawat Arsen,saat hampir samapai,dilihat di depan ruang rawat Arsen disana ada mamanya Arsen,papanya Arsen,Aldo,Alan,Varo,Shasa,Zalfa,Dokter dan 2 suster, jantung Rena berpacu cepat,bayangan yg tidak tidak sudah bermunculan sendari tadi

"Ma"ujar Rena begitu sampai di sana
Semua orang menoleh ke arah Rena,tatapan yg sendu,dan menyiratkan kesedihan
"Sini sayang"ujar mamanya Arsen dengan suara yg bergetar,Rena mendekat ke arahnya,lalu tanpa aba aba mamanya Arsen memeluk Rena erat,rena membalas pelukan mamanya Arsen
"Ada apa ma?kok semuanya diem,ini sebenarnya ada apa?"tanya Rena penasaran setengah mati

Mamanya Arsen terisak di pelukan Rena,Rena mengelus punggung mamanya Arsen,ia mencoba memberi ketenangan untuk mamanya Arsen
"Arsen ngga ada perkembangan Ren,mau tidak mau Dokter memutuskan buat cabut semua alat alat yg sekarang Arsen gunakan,iklasin Arsen ren"ujar Shasa lirih berusaha menahan air matanya dan menjaga perasaan Rena

Rena mematung mendengar penuturan Shasa,seketika ia lemas,matanya memanas,perlahan mamanya Arsen melepaskan pelukannya
Tak terasa air matanya Rena keluar begitu menatap sendu ke mamanya Arsen
"Ini cuma mimpi kan ma?"tutur Rena lirih
"Sha lo cuma bercanda kan?"ucapnya lagi Sambil menatap Shasa
"Ren,iklasin Arsen,lo nggak kasian sama Arsen,dengan bengini sama aja kita siksa Arsen"ujar shasa mencoba membujuk Rena
"Lo bercanda kan sha?"ujarnya lirih
"Bilang kalo lo cuma bercanda sha!!gak lucu sha gak lucu!!"bentak Rena pada Shasa sambil mengguncang kan bahu shasa

"Ren"ujar varo lembut
"Nggak ro!nggak!nggak mungkin!"teriaknya lagi dan lama lama suaranya melemah
Ia meluruh,kakinya lemas tak bisa menopang berat badannya
Shasa dan zalfa langsung menunduk dan memeluk Rena
"Sabar ren,lo harus kuat,kita sama sama kehilangan Arsen"ujar zalfa lirih
Rena sesenggukan,hal yg selama ini ia takuti benar benar terjadi,ia kehilangan Arsen,dan Arsen meninggalkannya,bukan hanya meningalkan ke luar kota, luar negri saja,tapi ini berbeda dunia

Dunia Rena hancur,hatinya sakit,dadanya sesak, bayangan bayangan Arsen yg menjahilinya,gombalan Arsen,tingkah Arsen,bahkan ia mengingat kenangan saat di rumah pohon,di taman,di sekolah,semua bayangan bayangan itu berputar di benak Rena bagaikan kaset yg sengaja di putar putar

Rena bangun dan ia berjalan gontai memasuki ruang rawat Arsen,orang orang di sana menatap Rena sendu
Setelah Rena sampai di dekat Arsen,ia menatap Lekat Arsen yg masih berbaring dengan banyak alat yg masih menempel di badannya
"Bangun sayang"ujar Rena serak sambil mengusap pipi Arsen yg kian tirus

1. Dia, Arsen!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang