|3|

343 31 2
                                    

"Selamat pagi Roseanne."

.

.

.

"Lho, pak Chanyeol?"

Sudut pandang Rosé tak lepas dari Chanyeol. Pria yang ia maki ternyata CEO baru di kantornya. Dan sekarang, ia merupakan sekretarismya. Dari luar, Chanyeol terlihat serius dengan pekerjaannya. Chanyeol terlihat gagah,

Sedikit—Rosé

Rosé juga dikenal dengan wanita yang sangat perfectionist dengan pekerjaannya. Taka da yang kaget, baru beberapa bulan sejak Rosé bergabung dengan perusahaan itu, jabatannya langsung diangkat. Beberapa juga ada yang mempercayai adanya rumor bahwa anak dari pemilik perusahann itu tertarik pada Rosé. Dengan ketegasannya, Rosé menepis seluruh rumor itu.

"Rosé, mumpung kita tahun lahirnya sama, ga usah formal. Tapi kalo lagi kerja pake Bahasa formal." Rosé mengangguk.

"Gue kehilangan semua temen gue. Sekarang gue ketemu sama lo dan kebetulan tahun lahirnya sama. Lo gamasalah kan temenan sama gue?"

Mendengar perkataan Chanyeol, Rosé agak sedikit tersentuh. Apa pria yang ia anggap jahat itu benar-benar seperti yang dipikirkannya? Pria yang terlihat dingin dan kasar itu tiba-tiba memintanya untuk menjadi temannya.

Like, for real tho?

Rosé hanya mengangguk dan keluar dari ruangan Chanyeol kembali ke mejanya. Mengurusi jadwal Chanyeol yang sangat padat. Ini baru pertama kalinya Rosé menjadi sekretaris. Banyak hal yang belum diketahuinya seperti...

"Yeol, ada panggilan dari-"

Chanyeol tertawa terbahak-bahak lalu menghampiri Rosé.

"Roseanne Park, di dunia ini ada yang namanya meneruskan panggilan. Lo tinggal pencet tombol ini, panggilannya bakal pindah ke telephone gue. Lain kali ga usah bawa-bawa telephone-nya ke ruangan gue ya."

"Gue baru tau, maaf hehe."

Pria berbahu tegas itu kembali ke mejanya, dan Rosé kembali ke mejanya juga. Meja Rosé terdapat di luar ruangan Chanyeol, jadi ia harus berjalan sedikit jauh dari meja Chanyeol ke mejanya. Dengan langkah guntai Rosé menaruh kembali telephone yang ia bawa-bawa dan mulai menutupi muka dengan tangan mungilnya.

"Malu-maluin banget gue anjir"–Rosé

Setelah berbincang sesaat, Chanyeol dan Rosé kembali bekerja. Keduanya disibukkan oleh pekerjaan. Sesekali Chanyeol juga memperhatikan Rosé. Memperhatikan apakah wanita itu bekerja atau tidak.


—••—

"Eh, ini lo mau order apa?"

"Ini."

Rosé dan Chanyeol memesan beberapa makanan dari wefood. Karena kegaptekan dan kemalasan Chanyeol, mau tidak mau Rosé harus memesan dari handphone-nya.

"Padahal poin-nya mau buat beli makeup :("—Rosé

Saat makanan datang, kedua mata Chanyeol dan Rosé langsung berbinar.

"Tunggu! Baca do'a dulu jangan langsung caplok!" Rosé menepuk tangan Chanyeol yang ingin memakan makanan tersebut.

"Dasar church girl"—Chanyeol

"Lu udah punya pacar?"

Mendengar perkataan itu, Rosé langsung tersedak.

"Eh eh minum dulu."

"G-gue g-ga b-b-eli mm-in-um."

"HA?"

Chanyeol menepas seluruh rasa malasnya. Ia berlari ke lantai bawah. Chanyeol berlari seperti banteng yang akan menyeruduk manusia. Chanyeol juga menjadi perhatian para karyawan khusunya karyawan wanita. Pesona Chanyeol tersebar kemana-mana.

Yeux Brillants  [chanrosé]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang