|8|

190 23 3
                                    

Voment juseyo para reader-nim

😈😈😈

Hari mulai berganti. Chanyeol akhirnya diperbolehkan pulang. Hatinya sangat kacau saat ini. Bagaimana Rosé pulang? Sedangkan supirnya ditemukan seperti itu. Apa Rosé akan baik-baik saja?

Dalam perjalanan baik Jihoon ataupun Chanyeol sibuk menyiapkan kekuatan mereka. Saat mobil berhenti, mereka berencana untuk langsung lari dan meninggalkan mobil.

Cuaca diluar mulai mendung. Sebetulnya saat berangkat, langit-langit sudah bergemuruh. Kilat dimana-mana. Semakin Chanyeol memikirkan Rosé. Dia sangat takut dengan suara-suara gemuruh seperti ini.

"Aku harap dia baik-baik saja." Ucap Chanyeol menghela napasnya.

"Aku juga berharap begitu." Sahut Jihoon.

Pikiran Jihoon juga kacau. Ia teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. Ketika ada seseorang yang menyusup ke laboratoriumnya. Sampai sekarang orang itu belum ditemukan. Bagaimana jika itu adalah orang jahat?

Tak terasa, pria bersurai hitam itu meneteskan sedikit air matanya. Bunga sakura yang bertebaran di jalanan seolah memberikannya kenang-kenangan indah bersama sang Noona. Noona yang selalu membelanya, bahkan rela ditampar, atau disakiti demi melindungi dirinya yang lemah ini.

"K-kenapa, Noona sangat keras kepala?"

Sedikit lagi mobil mereka akan sampai. Jihoon mempererat pegangannya pada setir kemudi. Deru napasnya mulai terdengar. Bahkan sampai Chanyeol agak terkejut ketika Jihoon mendengus.

"Jangan dibawa emosi. Kadang kau larut dalam emosi dan akhirnya jadi bego."

"I-iya."

"Kalau nanti ketemu sama orang mencurigakan, ikuti dia."

Mobil berhenti. Mereka berdua membuka pintu dengan keras dan langsung berlari. Jihoon langsung masuk dan menaiki tangga darurat. Sementara Chanyeol..

"Badan gue masih lemes.. no naik tangga."

Chanyeol menaiki lift dan memencet lantai tujuannya. Ia melihat sekeliling. Lalu mendapatkan sebuah kamera kecil yang terletak di bawah cctv.

"Lu kira gue bego hah?!"

Lalu, Chanyeol menghancurkan kamera itu dan mengambil chipset yang terdapat didalam kamera. Pria jangkung itu menekan alat yang ada di telinganya dan memberitahukan Jihoon untuk segera kembali ke lantai bawah.

Saat lift naik, Chanyeol menaruh chipset itu pada alat yang ia curi di laboratorium Jihoon. Alat itu menunjukkan bahwa kamera penguntit yang ia temukan baru diaktifkan beberapa detik yang lalu.

"Ternyata berguna juga benda ini. Padahal cuma nyuri sesuai keinginan."

Pintu lift terbuka dan Chanyeol langsung berlari kencang. Dengan kaki jenjangnya itu, Chanyeol sampai didepan pintu apartmentnya hanya dalam hitungan detik. Tak lupa dengan gesit Chanyeol memasukkan id apartmentnya.

Cekrek..

***

"Jihoon!! Balik ke lantai bawah!"

Yeux Brillants  [chanrosé]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang