|10|

196 20 0
                                    

sᴏɴɢ ʀᴇᴄᴏᴍᴍᴇɴᴅᴀᴛɪᴏɴ
𝐶𝑎𝑛'𝑡 𝑦𝑜𝑢 𝑠𝑒𝑒 𝑚𝑒 -𝑇𝑥𝑇

—𝚘𝟶꧁꧂𝟶𝚘—

"Argh."

Rosé kembali menyerngit setelah ia membalutkan perban pada kuku kakinya yang terluka. Ia mengambil kotak p2k dan segera mengobati kakinya. Sungguh wanita yang kuat.

Rosé juga mengambil sebuah pisau yang ada di mobil Chanyeol. Perlahan ia membuka pintu mobil dan meranjak menuju kafé Lisa.

Dengan langkah yang lemah Rosé tetap berusaha berjalan sendiri.

Kalian bisa bayangkan bagaimana rasanya kaki yang mengeluarkan darah, tanpa alas,berjalan diatas aspal yang terbakar sinar matahari.

Rosé sangat keras kepala, demi sahabatnya.

Wanita bersurai panjang itu berhasil meraih gagang pintu lalu membukanya pelan. Dengan tertatih-tatih Rosé melangkah masuk kedalam dan melihat sekitar.

Ia mendapatkan Lisa yang menangis di pojok ruangan, Rosé segera menghampiri wanita berponi itu, lalu memeluknya.

"R-Rosé, kenapa kamu gak kabarin aku? Kenapa kamu luka begini?" Tanya Lisa.

"Ceritanya panjang, ayo pergi dari sini."

Lisa mempererat pelukannya.

"A-aku t-takut."

"Ada aku, kalau begitu aku akan memelukmu hingga kau tenang."

Rosé memejamkan matanya sesaat karena air mata yang terus bercucuran. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran ayahnya. Kenapa harus seperti ini? Kenapa,

Tuhan tak memberikan ketenangan untuknya?

Rosé terus memejamkan matanya dan mempererat pelukannya pada Lisa.

Hingga ia tak sadar,

Ada sebuah benda logam yang menempel di perutnya.



DOR!!



Benda berdiameter itu lewat menembus perut Rosé. Sang empu berteriak kesakitan dan langsung melepaskan pelukannya dari Lisa. Sedangkan Lisa, ia memperlihatkan senyum kemenangannya.

"A-apa, m-maksudmu?!"

Rosé benar-benar tak tahan, ia berusaha menjauh tetapi peluru itu benar benar membuatnya lemas. Rosé terkejut dengan perubahan ekspresi Lisa yang menyeramkan.

Rosé memegang perutnya, berusaha untuk menghentikan aliran darah yang terus keluar.
Dan wanita berponi dihadapannya mulai mendekatkan diri.

"K-kau, membuat Jeon Jungkook pergi dariku."

"I-itu, t-tiga t-tahun, y-yang, l-la—"

Tanpa merasa berdosa, Lisa menginjak luka itu dengan sekuat tenaga.

"AAARGHHHHH."

Rosé menggerang sangat kencang hingga suaranya habis. Demi Tuhan baru kali ini ia berani mengutuk dan menyumpahi sahabatnya.

Seseorang yang ia jadikan tempat curhat, seseorang yang ia percaya, ternyata hanya topeng belaka.

"Kau tebar pesona. Membuat Jungkook pergi dariku. Aku benci kau, Roseanne."

Injakan itu semakin kuat hingga kesadaran Rosé mulai menghilang.

Lisa merubah posisi Rosé menjadi duduk. Ia berjongkok dihadapannya sambil bermain-main kecil dengan pisau yang Rosé bawa. Wanita dihadapannya sudah tak bisa berkutik. Hanya memegangi perutnya sembari menangis.

Yeux Brillants  [chanrosé]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang