4. Naughty

5.3K 394 52
                                    

Dengan sebelah pipinya yang memar Jungkook memutuskan untuk mencari keberadaan Taehyung. Ia mengelilingi setiap sudut dalam ruangan itu namun hasilnya nihil, pria itu menghilang bagaikan di telan oleh bumi.

Apa mungkin Taehyung sudah pulang duluan tapi mana mungkin pria itu sampai tega  meninggalkannya sendirian di minimarket ini.  Karena sudah lelah berkeliling, Jungkook pun memutuskan untuk membayar barang belanjaannya dan keluar dari minimarket itu.

Di tengah jalan Jungkook berpapasan dengan Jimin,  pria itu terlihat kesulitan membawa barang-barang belanjaannya. Itu membuat Jungkook seketika langsung menyeringai di tempatnya namun kakinya tetap ia bawa mendekati pria pendek itu.

"bawa barang sedikit saja sudah mengeluh. Apa kau ini pria jadian-jadian, huh?" Jimin yang di remehkan tentu saja merasa jengkel, wajahnya bahkan sampai memerah karena saking kesalnya ia dengan Jungkook.

" coba ulangi sekali lagi, aku ingin mendengarnya." Suara tawa Jungkook yang menggelegar  mengundang perhatian dari para pejalan kaki yang kebetulan memang melintas di sekitar mereka berdua.

"Pria jadi-jadian" Jungkook dengan sengaja meninggikan suaranya membuat Jimin ingin sekali menggergaji mulut yang tak memiliki penyaring itu.

"oh, jadi menurutmu aku ini pria jadi-jadian, ya?" Jungkook yang mengangguk dengan sangat entengnya membuat Jimin jadi bertambah jengkel.

"Tunggu dan lihatlah bagaimana  kekuatan pria jadi-jadian ini." Jimin mendengus keras karena saking emosinya menghadapi pria sok tampan ini.

"Baiklah, ayo tunjukkan padaku. Memangnya tenaga seperti apa yang ingin kau tunjukkan padaku, hmm?"

Jungkook berpikir sejenak namun
tak lama setelah itu ia pun kembali  melanjutkan ucapannya.

"Aku tahu kekuatan seperti apa yang ingin kau tunjukkan padaku. Pasti Kekuatanmu melayaniku di atas ranjang, kan?"

Kata-kata kotor yang keluar dari dalam mulut Jungkook membuat Jimin hampir saja lepas kendali dan melemparkan semua barang belanjaannya itu ke wajah Jungkook. Benar-benar pria keparat.

Jimin mendongakkan wajahnya dan menatap lekat wajah pria mesum  yang katanya bernama Jongkok itu. Masa bodoh jika Jimin salah menyebut nama Jungkook karena sekarang ia sedang kesal dengan pria mesum itu.

Melihat bagaimana cara Jungkook menatap dirinya membuat Jimin seketika ingin meninju wajah pria itu.

"Apa kau pikir aku ini pria murahan, hah?" sahut Jimin dengan berapi-api.

"bisa saja kan tebakanku ini memang benar apalagi setelah melihat pekerjaanmu yang seperti itu, aw..."

Emosi Jimin tidak bisa di tahan lagi. sepertinya mulut  pria itu harus kembali di sekolahkan lagi agar bisa lebih menghargai orang lain.

Jungkook kembali tertawa, membuat beberapa pejalan kaki yang berhenti di sekitar mereka mulai menganggap Jungkook aneh, stress dan bahkan kurang waras.

Sementara Jimin  yang terlanjur emosi kemudian mengepalkan tangannya dan tanpa menunggu aba-aba terlebih dahulu ia langsung   melayangkan pukulan mautnya itu ke  wajah sebelah kiri pria itu. Membuat Jungkook sedang tertawa itu pun mau tak mau harus terjungkal ke belakang. Jungkook yakin tidak hanya pipinya yang akan mengalami memar tapi juga bagian belakang tubuhnya yang tadinya sempat terbentur aspal jalanan.

" kenapa kau malah memukul wajahku, sih?" Jimin berdecih di tempatnya, rupanya pria di depannya ini sedang berakting amnesia. Bagaimana bisa ia sampai lupa jika tadi ia sempat berbicara kotor dan juga menghina Jimin di depan banyak orang. Ini akan menjadi kali keduanya pria itu merendahkan dirinya. Dimana yang pertama ia lakukan saat mereka berdua berada di tempat hiburan malam.

The Great Seducer (Dalam Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang