Jimin tak pernah main-main dengan ucapannya, buktinya hari ini ia langsung pindah dan membiarkan apartemen dulunya itu dalam keadaan kosong.
Mulai hari ini ia akan fokus dengan rencananya yaitu menaklukkan hati seorang pria bernama Jeon Jungkook, pria angkuh dan juga menyebalkan yang tempo lalu sempat ia temui di sebuah tempat hiburan malam.
Jimin sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam dua koper besar di hadapannya, sesekali ia akan mengumpat jika barang yang telah ia susun sedemikian rupa itu masih belum bisa membuat kopernya tertutup rapat.
Rencananya Jimin akan pindah di gedung apartemen yang sama dengan yang di tempati oleh Jungkook. Tunggu saja akan ia tunjukkan pada pria itu seberapa besar pengaruh dirinya.
Selama ini ia selalu di puja-puja tapi kenapa pria yang satu itu berbeda. Jungkook bahkan merendahkan dirinya, menyebutnya seorang wanita dan yang lebih kurang ajarnya dari itu adalah meminta Jimin untuk memperbesar ukuran kelaminnya. Dasar pria mesum sialan.
🌼🌼🌼
Dan disinilah ia berdiri, di depan pintu apartemen baru miliknya. Beberapa kali ia akan mengeluh tentang kakinya yang mulai pegal karena terlalu lama berkendara. Jimin tidak menyangka jika jarak dari apartemen lamanya hingga sampai ke tempat ini sangatlah jauh.
Karena kelelahan Jimin pun memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Apartemen ini lumayan luas, sangat cocok bila di tempati oleh dua orang. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, intinya sangat pas.
Jimin mengalihkan pandangannya ke arah balkon, ada sepasang kursi dan juga meja untuk bersantai serta beberapa tanaman hias dalam pot gantung yang bunganya di biarkan menjuntai ke bawah. Jimin rasa ia akan betah tinggal di tempat ini.
Bosan berbaring di atas tempat tidurnya Jimin pun melangkahkan kakinya menuju balkon. Menyibak gorden dan kemudian membuka pintu lalu berjalan ke arah luar. Hal pertama yang bisa Jimin lihat adalah pemandangan kota Seoul lalu setelah itu udara sejuknya. Jimin menarik nafasnya dalam-dalam, segar sekali. Mungkin itu semua karena letak apartemen Jimin yang berada di lantai ke 69.
Dengan penuh semangat Jimin menyentuh tanaman-tanaman hias di depannya. Menghirup aroma semerbak dari kelopak bunga mawar putih yang sengaja di letakkan di sudut ruangan. Jimin benar-benar tidak menyangka jika apartemen ini memiliki banyak tanaman hias, untuk sesaat Jimin kembali teringat kenangan masa kecilnya dimana ia dan juga ibunya sering menanam bunga di taman belakang rumah mereka. Ibu Jimin juga sering menjual tanaman-tanaman hias milik mereka ke pasar. Hasilnya memang sedikit, tidak sebanding dengan jerih payah mereka selama ini tapi karena semua itu dilakukan atas dasar hobi, ibu Jimin tak pernah sekalipun mempermasalahkan pendapatan mereka.
🌼🌼🌼
"Awh...rasanya punggungku akan remuk. Taehyung cepat kemari dan pijat aku." Keluh pria berotot yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya selama hampir 6 jam.
Jungkook baru terbangun dari tidur siangnya itu saat matahari sudah hampir tenggelam. Tubuhnya benar-benar pegal karena semalam mereka mengunjungi beberapa club besar di di bilangan kota Seoul. Mencari buruan yang sayangnya tidak mereka dapatkan. Jika biasanya Taehyung membiarkan gadis-gadis itu menggerayangi tubuhnya di sana sini maka lain lagi dengan Jungkook yang tak membiarkan satu orang pun menyentuh tubuhnya dengan sembarangan.
Jungkook sedang tidak berselera untuk bermain-main dengan para wanita maupun pria. Yang dimana ia sendiri pun tak tahu apa alasannya namun hal ini sudah berlangsung selama 3 tahun belakangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Seducer (Dalam Proses Revisi)
Fanfiction#4 in Kookmin 24/04/21 #8 in Kookmin 21/04/21 tak ada satu orang pun yang berani menolak pesona Park Jimin. Namun apa jadinya jika ia tiba-tiba si pertemukan dengan Jeon Jungkook, pria tampan yang memiliki pesona tak kalah jauh darinya. Sanggupkah...