Pt 06

854 111 4
                                    

°Aku akui nyaman berada di dekat mu. Tapi, aku tidak bisa katakan kekurangan ini. Kekurangan yang membuat ku tidak percaya diri dan harus terpaksa memendam cinta ku sendiri.°



Jatuh cinta adalah hal paling mengerikan bagi nya!

Jiyeon tidak akan mengulangi kesalahan untuk yang kedua kali. Terjerumus ke dalam jurang rasa nya sakit. Tidak hanya seperti terkena goresan pisau. Menatap Taehyung sejenak dan mengangguk. "Kajja," ucap nya.

Taehyung pun tersenyum mendengar persetujuan yang keluar dari mulut Jiyeon. "Ne," Taehyung dengan percaya diri nya meraih tangan Jiyeon dan menarik nya dari sana.

Kedua manik Jiyeon sudah melotot melihat tangan nya di genggam dan di tarik begitu saja. Memang nya siapa si Taehyung ini, berani sekali menggandeng Jiyeon.

"Hey bocah cengeng, lepaskan tangan ku!" Jiyeon berusaha lepas. Namun, mereka berlari cukup cepat hingga Jiyeon tidak bisa melepaskan tangan nya dari Taehyung. "Jangan menyebut ku bocah cengeng, sayang," balas Taehyung tak mau kalah seraya melanjutkan langkah cepat nya.

"Kau memang cengeng kan?"

Kali ini Taehyung mengalah. Benar, pertemuan pertama mereka waktu kecil di buka dengan tangisan Taehyung. Membuat Jiyeon terpaksa menyerahkan sapu tangan nya.

Setengah perjalanan terdengar hening. Tidak ada satupun yang membuka suara di mobil. Oh iya, mereka menaiki mobil milik Taehyung. Sengaja karena tujuan Taehyung hanya saja, mendapatkan hati Jiyeon.

Jiyeon fokus dengan kaca mobil di samping. Menatap setengah perjalanan yang sudah berlalu di pandangan nya. Sedangkan Taehyung sibuk menyetir. Menatap Jiyeon, rupa nya sedari tadi kedua mata Taehyung mencuri pandang ke arah Jiyeon. Menyadari sesuatu, tiba - tiba mobil nya terhenti.

"Wae?" Jiyeon emosi, hampir saja kepala nya terbentur karena Taehyung yang berhenti mendadak

Taehyung hanya menyunggingkan senyum kotak nya. Tubuh nya mendekat ke arah Jiyeon, lantas membuat gadis itu menahan nafas nya. Hidung mereka hampir bersentuhan, Jiyeon sudah mulai berpikir buruk. Namun, Taehyung rupa nya meraih pengaman yang belum terpasang dan memasangkan nya pada Jiyeon. Selesai dengan kegiatan nya, Taehyung menatap Jiyeon. Tersenyum manis pada gadis itu, wajah mereka terlampau dekat. Merasa risih, Jiyeon pada akhirnya mendorong tubuh Taehyung menjauh.

Pandangan nya kembali ke luar kaca mobil. Berusaha menghilangkan kegugupan yang saat ini menimpa Jiyeon. Astaga hampir saja dia terpesona pada Taehyung.

Sedangkan Taehyung, kembali menyetir mobil nya. Seraya tersenyum, dan cengengesan. Memandangi Jiyeon yang gugup adalah kesukaan nya.


×÷×÷×

"Sajangnim, ada yang ingin bertemu dengan anda."

Park Chanyeol mendongakkan pandangan saat suara Suzy terdengar di telinga nya. Pekerjaan nya jadi buyar karena itu semua. "Ada apa?" Membenarkan kacamata yang sempat miring, nyata nya Suzy tak bisa menahan ketampanan tuan nya.

"Seseorang ingin bertemu dengan anda," ulang Suzy sekali lagi. Chanyeol mengernyitkan dahi nya bingung. Siapa yang ingin bertemu dengan nya di saat jam kerja seperti ini?

"Suruh dia masuk."

"Ne Sajangnim," Suzy buru - buru keluar dari ruangan Chanyeol. Memanggil seseorang yang tadi sempat meminta izin pada nya untuk bertemu dengan Chanyeol. Menyuruh nya masuk, dan Suzy sendiri pergi dari sana.

𝐷𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang