Pt 10

678 93 13
                                    



"Kau sudah menghancurkan hidup adik ku, dan kau juga ingin membuat Krystal hancur?" Chanyeol memandang tajam Myungsoo. Salah, pria itu sangat salah di mata Chanyeol dan tidak akan pernah benar. Chan memantapkan kaki jenjang nya melangkah mendekati Myungsoo.

Tidak diduga, sang pria Kim hanya menatap Chanyeol santai. Pun seringai nya membuat Chanyeol malas. "Aku tidak ada hubungan lagi dengan kedua nya. Jadi, bisakah kau tidak membicarakan kedua nya? Kedatangan ku bukan untuk Jiyeon ataupun Krystal."

Tertawa pelan, dan mengundang emosi seorang Myungsoo. "Tidak akan berakhir hubungan mu dengan Jiyeon sebelum kau mempertanggung jawabkan semua yang terjadi pada dia," ucap nya. Sampai kapan pun, Chanyeol akan selalu meminta pertanggung jawaban dengan apa yang terjadi pada adik nya karena ulah Myungsoo.

"Ayolah Chan, itu hanya masalah masalalu. Bisakah kita melupakan itu?" Seakan tidak terjadi apapun, Myungsoo berujar santai. Chanyeol yang tersulut emosi lantas menarik kerah jas Myungsoo. "Kurang ajar, mudah sekali kau melupakan segala nya, adik ku menderita karena ulah mu," Chanyeol berteriak di depan wajah seseorang yang telah membuat hidup adik nya hancur.

"Okey, aku akan bertanggung jawab, tolong lepaskan tangan mu ini," Chanyeol menghembus kasar nafas nya. Menurunkan tangan nya namun masih menatap Myungsoo dengan tatapan membunuh nya. "Katakan apa mau mu?"

"Bekerja sama dengan perusahaan mu ini."

Chanyeol tertawa renyah, Myungsoo menawari kerja sama? Tidak salah? Pria itu sudah menghancurkan hidup Park Jiyeon, seseorang yang sangat berharga di hidup Park Chanyeol. Tentu Chanyeol tidak akan menerima itu semua, "Masih banyak yang ingin bekerja sama dengan ku, aku tidak mau bekerja sama dengan pria bejat seperti mu Myungsoo. Aku tidak sudi," seringai nya membuat Myungsoo terbakar emosi.

Di dalam hati nya dia sudah mengutuk Park Chanyeol. Pria sombong yang tidak sudi bekerja sama dengan nya. "Ayolah, lupakan masalalu dan mari kita menjalin pertemanan?" Menjulurkan tangan nya ke arah Chanyeol dan mengangkat kedua sudut bibir nya.

Chanyeol tidak menerima uluran tersebut melainkan menepis nya kasar. "Jangan harap, adik ku tidak bisa di bayar dengan kerja sama yang kau tawari itu," Chanyeol jengah. Lantas, melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan nya sendiri, tak lagi ingin berhadapan dengan pria iblis seperti Kim Myungsoo.

Menghembus kasar nafas nya, dan memijit pelan pelipis nya. Myungsoo tidak tau lagi apa yang akan terjadi pada perusahaan nya setelah ini. Park Chanyeol, salah satu pengusaha yang hanya bisa menyelamatkan perusahaan Myungsoo menolak kerja sama dengan nya. Tentu perusahaan milik Kim Joon ini akan hancur perlahan.

"Apa yang harus ku katakan pada appa," ucap nya. Tiba tiba ponsel nya berdering, terpaksa Myungsoo mengambil nya dari saku jas

Tertera nama Kim Joon disana, sang ayah yang sangat Myungsoo takuti. Pria yang menghidupi diri nya dengan ibu nya. "Hallo?"

"Bagaimana?"

"Aku gagal appa."

"Dasar tidak berguna, aku tidak mau tau, jika perusahaan hancur, aku akan mengusir mu dengan ibu mu, lihat saja itu, Taehyung yang akan mengelola perusahaan jika kau gagal lagi."

Kenyataan nya Myungsoo sang pecundang sangat takut terhadap ayah nya. Sang ibu dan diri nya tidak pernah di anggap. Hanya Taehyung saja kebanggan nya. Sedangkan Myungsoo? Bukan apa - apa bagi Kim Joon. Karena lebih mencintai istri kedua, sang ayah lebih menyayangi Taehyung di banding Myungsoo

Memukul keras tembok di samping. Lantas Myungsoo menatap emosi ke seluruh ruangan tersebut. "Ini semua karena diri mu Taehyung," ucap nya.


×÷×÷×


Menatap keindahan di samping seraya fokus menyetir. Kim Taehyung meraih tangan Jiyeon, wajah gadis itu terlihat murung dan sedih. Masih tidak terlibat senyuman di bibir nya. Merasa ada sesuatu yang memegang tangan nya, Jiyeon menatap nya.

"Kau baik baik saja?"

Jiyeon mengangguk. Dia baik, namun masalah nya di universitas membuat nya kehilangan senyum. Gadis itu memang terkenal dengan wajah dingin dan datar nya tanpa senyuman. Tapi, tidak untuk Taehyung. Pria itu akan selalu membuat kekasih nya tersenyum.

"Apa yang kau pikirkan?"

Jiyeon berusaha tersenyum kendati sulit. "Aku takut pihak kampus akan mengusir ku keluar setelah tau kebenaran itu Taehyung," ujar nya seraya menunduk. Taehyung mengelus pelan tangan Jiyeon. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, hanya aku yang tau, lalu seulgi. Kita bisa menutup mulut nya itu."

"Tidak Tae, dia sangat membenci ku, sebab itulah dia tidak ingin aku bahagia."

"Jangan cemas, aku yang akan menutup mulut nya," Taehyung memberikan senyum terbaik nya untuk Jiyeon membuat gadis itu luluh. "Terima kasih," lekas mendekat pada Taehyung dan mengecup pipi nya.

Membuat Taehyung mematung seketika dan mengalihkan pandangan nya kembali fokus menyetir. Hanya dengan hal sepele Jiyeon sudah mampu membuat nya terbang. "Kau tau ada yang terbang?"

Jiyeon menoleh ke arah Taehyung seraya mengangkat sebelah alisnya. "Memang nya ada kupu kupu?"

"Tidak sayang."

"Lalu?"

"Aku yang terbang Jiyeon karena diri mu."

Jiyeon tertawa renyah. Kali ini, Taehyung kembali membuat nya tersenyum. "Dasar aneh. Kau tau? Kau itu mirip dengan alien, tingkah mu aneh," ejek nya.

"Memang nya kau sudah pernah bertemu alien?"

"Pernah."

"Dimana?"

"Di taman waktu aku kecil, dia menangis dan aku menawari nya sapu tangan. Tapi .. dia tidak mengembalikan nya, malah memberiku yang baru."

"Siapa itu?" Taehyung pura pura tidak tau, padahal dia sudah tau jika Jiyeon berbicara tentang nya.

"Siapa? Aku tidak tau nama nya waktu itu, karena aku tidak sempat bertanya."

"Kau ingin tau nama nya?"

"Tidak, aku tidak mau tau," acuh Jiyeon, pura pura tidak perduli. Ya, karena diri nya sudah tau siapa anak kecil tersebut. "Ngomong ngomong kenapa kau menangis waktu itu?"

Lantas, senyuman Taehyung buyar. "Waktu itu, ibu ku meninggal," melihat raut wajah Taehyung, Jiyeon merasa bersalah telah membuat pria itu sedih.

"Maafkan aku Taehyung, aku tidak bermaksud."

"Tidak apa."

Beberapa menit keadaan hening

"Lalu keluarga mu?" Jiyeon memecah keheningan.

"Aku hanya punya seorang kakak yang sangat menyayangi ku dan juga ayah, aku juga punya seorang ibu tiri, tapi dia tidak menyukai ku."

Jiyeon mengangguk, mengingat kebanyakan film seorang ibu tiri yang tidak menyukai anak tiri nya. Jiyeon bisa mengerti segala nya. Yang di derita oleh seorang Kim Taehyung. "Aku mengerti."

"Tapi jika eomma tidak menyukai ku, setidak nya anak nya menyukai ku Jiyeon."

"Kenapa bisa?" Sejenak mereka saling berhadapan, kini Taehyung kembali fokus menyetir.

"Aku rasa hyung adalah orang baik, dan dia tidak membenciku seperti eomma," jelas Taehyung, bangga dengan kakak semata wayang nya. Yang sebenarnya, pria itu tidak tau seperti apa sang kakak yang sebenar nya














Luv Aliya










Disana Myungsoo membenci Taehyung, disini Taehyung memuji Myungsoo









𝐷𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang