Pt 12

628 85 5
                                    



Suga : The Last 🎶



"Tiga tahun kau di SHS, lalu kemana kau dua tahun ini Jiyeon," menggeleng, Jiyeon tidak ingin menjawab pertanyaan dari Rowoon. Toh jawaban nya akan mengundang kebencian banyak orang.

"Maaf, ini privasi ku dan aku tidak bisa menceritakan nya pada mu," Rowoon mengangguk, dia bisa mengerti.

"Aku harus pergi," berbalik badan, namun langkah nya tiba tiba terhenti karena dengan jelas Jiyeon melihat Kim Taehyung di depan nya. Berdiri mematung memandangi Jiyeon dengan tajam nya.

Awal yang syok, kemudian berubah menjadi datar kembali. Jiyeon tidak lupa akan rasa kesal nya pada Taehyung.

Melihat Jiyeon yang terhenti, lantas Rowoon berbalik badan dan terkejut melihat Taehyung ada di depan nya. Melihat tatapan nya yang menakutkan, Rowoon berniat menjelaskan segala nya. "Ah, kau salah paham tentang ku dan Jiyeon, aku hanya kebetulan saja datang kesini," jelas Rowoon namun raut wajah Taehyung masih biasa biasa saja.

"Tidak perlu kau jelaskan, dia tidak akan mengerti," Jiyeon melangkah menuju Rowoon meraih tangan nya dan membawa nya pergi, melewati Taehyung begitu saja.

"Jiyeon apa yang kau lakukan?" Bisik Rowoon, dia merasa risih tangan nya di gandeng oleh Jiyeon.

"Aku ingin balas dendam pada nya," ucap Jiyeon.

Tanpa sengaja ucapan nya di dengar oleh Taehyung. Kening nya mengernyit menahan emosi. "Aku yang ingin membuat nya cemburu, kenapa malah aku yang cemburu sekarang," Taehyung menendang sesuatu apapun di samping kaki nya berada.

×÷×÷×


Memasuki kelas dengan gontai, sungguh Park Jiyeon ingin bolos untuk sekarang. Seperti diri nya waktu di JHS dulu. Badmood, Jiyeon malas sekali memasuki kelas yang penuh dengan buah bibir pembicaraan tentang diri nya. Sangat muak mendengar kan apapun yang mereka katakan. Lekas, gadis itu mengambil earphone dan menutup telinga nya dengan benda tersebut.

Langsung gadis dengan surai coklat itu duduk di kursi nya dengan tenang. Mengabaikan seluruh mata yang menatap nya dengan jijik. Park Jiyeon lantas menundukkan kepalanya. Gadis itu seperti kembali ke dalam masalalu nya. Masalalu yang begitu menyakitkan bagi nya.

Lama - kelamaan seluruh bisikan tersebut membuat Jiyeon sulit menghembuskan nafas nya. Menyerang dada nya dan membuat nya sesak nafas. Buru - buru gadis itu beranjak dan berlari ke kamar mandi.

Sebelum sampai, Jiyeon menabrak Taehyung di luar kelas. Namun, dengan segera gadis itu berlari dengan memegangi dada nya. Pandangan Taehyung mengikuti langkah Jiyeon. Cepat lelaki itu mengikuti sang kekasih ke kamar mandi wanita.

Jiyeon berusaha menstabilkan nafas nya di kamar mandi. Sungguh masalalu nya terulang kembali. Dimana seluruh orang memandang nya dengan jijik dan tidak dapat menerima nya dengan baik. Jiyeon menghembus kasar nafas nya saat dia rasa sudah membaik. Gadis itu memandangi dirinya di kaca kamar mandi. OCD dan depresi kembali di mulai, rasa takut terhadap sesuatu membuat nya kembali bersembunyi di kamar mandi.

Menghindari para tatapan yang seakan membunuh nya. Perlahan krystal bening menetes dari pelupuk mata nya. Sungguh Jiyeon tidak ingin kembali ke masalalu nya. Sangat tidak ingin. Tangan nya gemetar memegangi kran air. Perlahan isakan nya mulai terdengar. "Hiks, tolong aku oppa," ucap nya menghapus air mata di pipi nya sebentar, lalu kembali berpegangan pada kran air di depan nya.

𝐷𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang