Stupid | NO

Rasa

Belajarlah untuk peka, karena ketidakpekaanmu bisa saja menyakiti hati seseorang.

.
.
.

×.×.×

Stupid | No

Chapter 11 : Rasa

Pair : always Sakura centric

Diclaimer : Naruto | Masashi Kishimoto

Warning! : Typo(s), ketikan amburadul, sulit dipahami, aneh, bikin iritasi, cerita semau author, gak EYD, de el el.

Story by

Upilnya Jisoo

| wwhhhyy |

Gak Suka? Gak apapa, saya mengetik cuma untuk yang suka.

~Happy reading~

×.×.×
.
.
.

"Sialan Kau...

Shion."

Shion menghentikan tawanya lalu memandang Sasuke dengan tatapan meremehkannya. Sasuke mendengus tak suka pada Shion.

"Kenapa? Kita impas kan? Sakura membuktikan bahwa Kau tak bisa memiliki semuanya. Cih."

Sasuke memalingkan wajahnya. Ia merasa kalah dalam masalah percintaan. Tapi tenang saja, Sasuke tidak semudah itu menyerah.

'Sekali menjadi milikku, selamanya akan menjadi milikku.'

...

"Hebat."

Sakura menoleh ke Utakata yang tiba-tiba muncul di sampingnya selepas keluar dari kelas Sasuke.

"Oiya dong." Sakura mengibaskan rambutnya.

Utakata terkekeh melihat tingkah Sakura yang pede. Semburat merah tipis muncul di pipi putih milik Utakata.

"Ciee pipimu merah. Kau menyukaiku kan?" Sakura mendekatkan wajahnya menggoda Utakata.

Tentu saja wajah Utakata semakin merah padam. Hal itu membuat Sakura tertawa lepas. Pasalnya Utakata memerah sampai ke telinganya.

"Aduh Kau lucu sekali." Sakura mencubit kedua pipi Utakata.

"A-aku pergi dulu." Utakata langsung berlari demi menyembunyikan wajahnya yang seperti kepiting rebus.

Utakata bersembunyi dibalik tembok koridor sambil memegangi dada kirinya yang sebentar lagi akan meledak. Utakata memandang keatas dengan wajah yang masih menerah.

"Sial. Dia sangat manis."

.
.
.
.

"Sakura."

Sangat dalam dan langsung membuat merinding. Sakura sampai bergidik ngeri mendengar suara Naruto. Namun sedetik kemudian, sebuah senyuman manis nampak di wajah ayu Sakura. Tapi... hal itu tidak berdampak pada ekspresi Naruto yang terlihat suram.

"A-ahahaha wajahmu kenapa Naruto? Ha.. ha.. ha.." Sakura memelankan suaranya ketika tak mendapat respon berarti dari Naruto.

'Sial kenapa dia sangat menyeramkan.'