.
.
.
"Permisi""Ya, tunggu sebentar"
Wendy jalan kedepan lantas membukakan pintu.
"Cari siapa ya?"
Tanya Wendy pada seorang wanita cantik yang sedang memegang satu parsel buah besar.
"Hmm, Vincentnya ada?"
Tanya siwanita. Wendy hanya terperangah ditempatnya, dia cantik banget puji Wendy dalam hati.
"Siapa Wen?"
Mamapun menghampiri ke pintu depan. Setelah dirasa Wendy lama tak kembali kesofa buat nonton tv.
"Nayla?"
Si mama terkesiap kaget saat tau siapa yang ada dipintu rumahnya.
"Mama"
Seru wanita itu lantas masuk melewati Wendy dan langsung memeluk mama mertuanya.
"Udah lama ya"
Ucap mama Kak Vi dan menyuruh wanita itu masuk.
"Kapan kamu pulang?"
"Udah satu mingguan ma"
Wendy ikut masuk tapi dia malah belok kearah dapur, dia mencoba mencuri dengar dari sana.
Siapa ya wanita itu?
Kok tampak akrab sama mama mertuanya Sih?
Tapi Wendy juga rasanya gak asing gitu, pernah liat dimana ya?
"Kamu ketemu Vincent kemarin?"
Suara Mama mertuanya terdengar lagi.
"Iya , ma. Kemarin kami ngobrol seru sambil makan sate"
Sekarang suara siwanita yang terdengar.
Wendy jadi teringat kejadian kemarin.
Kemarin Kak Vi pulang beli satenya agak lama, mungkin satu jam lebih dia gak ada kabar , Wendy telpon gak diangkat, dichat juga gak ada balasan. Setelah ditanya Kak Vi bilangnya tukang satenya penuh dia jadi harus ngantri dulu.
Terus kata wanita itu, mereka kemarin ketemu iyakan? Mereka ngobrol? Apa jangan-jangan Kak Vi pulangnya agak lama kemarin karena ngobrol dulu bareng wanita itu? Terus kok Kak Vi bohong sih sama Wendy?
"Wendy lagi ngapain?"
Mama mertuanya datang kedapur lantas dia ngambil 2 gelas air minum, mungkin buat wanita itu.
"Nggak lagi ngapa-ngapain, ma"
"Ya, udah. Masuk kamar sana. Istirahat"
Wendy mengangguk lantas berjalan menuju tangga, sebelum benar-benar naik mata Wendy melihat sekilas ke wanita itu, dan wanita itu juga lagi liatin Wendy. Mata mereka bertemu lalu mereka tersenyum canggung, dan setelahnya Wendy terburu naik menuju kamar.
Dia jadi kepikiran , apa iya Kak Vi bohong soal kemarin? Tapi kenapa? Terus wanita tadi siapa?
.
.
.Wendy termenung sendiri diatas kasurnya.
Suara gelak tawa terdengar dari lantai bawah lalu suara kak Vipun terdengar. Iya si Kaka udah pulang tadi, bukannya langsung nyamperin si adek bumil malah langsung ikut ngobrol asik dibawah.
Wendypun keluar kamar, dan mengintip dari arah tangga. Dibawah sana , Kak Vi, mama, dan juga papa mertuanya lagi asik mengobrol dengan wanita itu, disini Wendy kok merasa terasingkan ya.
Wendy cemberut, dia lihat lagi wanita cantik itu lekat.
"Kok dia cantik banget ya?"
Gumam Wendy sendirian.
Setelah lama memperhatikan wanita itu, kilasan ingatan masa lalu muncul.
"Wen. Itu pacarnya siVincent ya? Cantik juga"
Kata-kata Bang Jian waktu itu terngiang.
Wendypun membuka mulutnya tak percaya.
Wanita itu pacar Kak Vi yang pernah dia bawa kerumah itukan? Pantas saja Wendy merasa gak asing liatnya.
Setelah menyadari itu hati Wendy sesak tiba-tiba.
"Jadi Kak Vi bohong kemarin karena ketemu mantan pacarnya dulu ya?"
Wendy berucap sambil sedikit melamun lantas kembali masuk kedalam kamar.
Dia meraih boneka beruangnya. Tiba-tiba dia rindu Bang Jian.
"Bang Jian..."
Wendy menangis sambil menenggelamkan wajahnya pada boneka itu.
.
.
."Hallo , Tante"
"Iya , kenapa Wendy?"
"Tante. Wendy pengen ketemu Tante"
Dan setelahnya yang terdengar hanya suara tangis dari Wendy.
.
.
.Hayoloh Wendynya pundung 😖
😢
Votenya jangan lupa 🙄
☆☆☆☆☆