.
.
.
Wendy termenung sendirian dipinggir kasur. Sekarang baru pukul 4 pagi.Perasaan Wendy sedang diantara rasa senang dan juga gelisah, semuanya tercampur dengan rata.
Kaki Wendy juga tak hentinya bergerak, dia gigit pelan bibir bawahnya untuk meredam rasa gelisah itu.
Kalau tadi kata mbah google garis dua itu tandanya positif kan ya? Tapi masa iya sih? Wendy masih belum mau percaya. Lalu dimerabanya pelan perut ratanya itu.
"Wen disini ada bayinya loh"
Ucapnya pada diri sendiri.
Iya kawan-kawan Wendy positif ngisi alias hamil. Yey !
"Dek, lagi ngapain?"
Vincent mengucek matanya pelan. Dia mencoba melihat Sang Istri dipenerangan seadanya ini dan Vincentpun bangkit perlahan.
"Kenapa dek?"
Melihat air muka Wendy yang tampak gelisah, membuat Vincent khawatir. Dia tarik pelan tubuh mungil itu dalam pelukannya.
"Kakak"
"Hmm? Kenapa?"
Vincent makin panik ketika mendengar isakan Wendy dibalik dadanya.
"Dua garis kak"
Cicit Wendy pelan.
Vincent yang langsung mengerti melebarkan matanya. Dan menarik tubuh Wendy.
"Udah kamu coba?"
Wendy mengangguk disela-sela tangisnya.
Dan Vincent bohong kalau dia tak bahagia, nyatanya dia sangat bahagia. Dia tarik kembali tubuh istrinya itu.
"Makasih dek. Makasih"
Ini adalah subuh paling luarbiasa dalam hidupnya.
.
.
.
"Kak pulang kerja beliin aku mangga manis ya"Vincent masih ingat kata Wendy tadi pagi. Dia ingin mangga manis, maka disinilah dia sekarang lagi milih-milih mangga buat sang istri dan calon bayinya.
"Halo kak"
"Iya dek"
Vincent lagi ngangkat telpon dari Wendy ketika dia udah membayar mangga manis yang dia beli.
"Kaka masih dimana?"
"Otw pulang dek"
Ada jeda sebentar dari Wendy disebrang sana.
"Kakak, ada yang jual es cendol gak disana? Wendy tiba-tiba pengen es cendol"
Ada nada rengekan yang terdengar. Kata mama Vincent tadi pagi, Wendy tuh lagi proses yang namanya ngidam dan sebagai suami siaga maka Vincent harus selalu menurutinya.
"Iya , nanti kaka carikan"
"Makasih kak"
Telpon pun diputus.
Vincent nengok kanan kiri, malam-malam gini yang jual es cendol dimana ya?
.
.
.Wendy udah rebahan sambil nunggu Vincent keluar dari kamar mandi. Mangganya udah dimakan, juga tadi dia udah minum es cendolnya.
"Dedek, enak ya es cendolnya tadi?"
Wendy tersenyum sendiri kala dia mengelus perutnya dan berbicara pada calon bayinya.
"Tidur , Dek"
Kak Vi keluar dengan kaos hitam polos juga celana pendek warna senada.
"Nungguin , Kaka"