.
.
.
Kata dokter diminggu minggu ini Wendy bakalan lahiran.Iya kandungan Wendy kini sudah menginjak 9 bulan, bentar lagi dia melahirkan.
Sebenarnya yang rempong disini tuh bukannya Wendy sibumil melainkan Vincent sisuami. Setelah tau bahwa Wendy akan melahirkan dalam waktu dekat ini membuat dia was-was seorang diri. Pikirnya dia itu harus jadi suami yang siap siaga 24 jam demi Sang Istri dan Sang Calon baby.
"Kak, lagi ngapain?"
Wendy menghampiri Vincent yang lagi membereskan barang apa saja yang dibutuhkan Istrinya dan bayinya jika nanti mau lahiran.
"Lagi beresin ini dek"
Vincent pikir, kalau nanti Wendy mau melahirkan dia tinggal ngambil tas ini dan cus pergi keklinik.
"Aduh makasih ya Ayah"
Puji Wendy lantas meraih pipi Vincent dan menciumnya.
Suaminya ini memang suami yang siaga sekali ya?
"Dek, kaka lapar. Buat nasi goreng yuk?"
Setelah berbenah tiba-tiba perutnya lapar. Dan nasi goreng buatan Wendy itu yang terbaik.
"Ayo , Kak"
Mereka berjalan menuju dapur. Vincent sih membantu seadanya , dia hanya membantu memotong bawang, dan sayuran sisanya Wendy lah yang lakukan. Menu sederhana ini adalah makanan favorit Vincent karena yang buat itu istrinya dan gak boong loh nasi goreng buatan Wendy rasanya istimewa. Rasa Cinta.
"Dek, kamu gak makan?"
Wendy menggeleng.
"Kaka aja"
Ucapnya lantas tersenyum sambil menyerahkan segelas air minum.
Setelah satu piring nasi goreng itu habis , Wendy mencuci piring-piring kotor itu.
Tapi tiba-tiba perutnya terasa nyeri. Wendypun menggeram sakit.
Apa ini sudah waktunya?
Sekarang pukul 12 siang, Wendy masih sempat tersenyum ternyata doadoanya terkabul , dia akan melahirkan disiang hari ini. Wendy selalu berdoa kalau dia melahirkan nanti, dia harap lahirannya dipagi hari saja, atau siang hari, Wendy gak mau melahirkan dimalam hari.
"Kaka"
Panggilnya pelan. Wendy berajalan tertatih memanggil Vincent yang tadi pamit ketoilet.
"Kak.."
Panggilnya lagi.
Kontraksinya makin kuat.
Wendypun makin mengernyit sakit.
"Iya, ada apa Dek?"
Vincent menghampiri Wendy yang sedang memegangi perutnya. Dilihatnya istri mungilnya itu berkeringat dan wajahnya memucat tiba-tiba.
"Kaka... ini sudah waktunya"
Ucap Wendy pelan.
Vincent yang mengerti langsung panik sendiri.
"Sabar sebentar Dek. Jangan lahiran dulu. Ma...Pa..."
Vincent berjalan mondar mandir mencari kunci mobil.
"Ma..Pa.. Wendy mau lahiran"
Teriaknya lagi.
Vincent panik sepanik-paniknya.
Aduh aduh dia harus ngapain dulu ini.
"Kaka..ambil tas tadi.. terus kita berangkat ke klinik ya"