.
.
.
"BANG JIAN""APA?"
Jian balas teriak dari sebrang sana. Mereka, Wendy, Vincent dan Jian lagi melakukan panggilan video.
"Pesenan lo, udah jadi"
Cicit Wendy pelan dan langsung mukul-mukul dada Vincent yang ada disampingnya.
Dia malu cuy.
"Pesenan apa emang?"
Jian loading dulu nih.
"Bentar..bentar..gak mungkin. Serius Wen? Lo ngisi?"
Wendy dan Vincent hanya tertawa melihat reaksi Bang Jian. Terlihat sekali dia begitu bahagia.
"Serius Vi? Ponakan gue dah jadi?"
"Iya Bang Jian"
"Alhamdulillah"
Jianpun segera mengucap syukur.
"Sehat-sehat lo ya Wen. Lo bentar lagi jadi ibu tuh. Buat dedek dalam perut , uncle seneng banget, sehat-sehat ya dek"
Mata Wendy jadi berkaca-kaca mendengarnya.
"Jangan nangis dong ah"
Bentak Jian. Tapi nyatanya dia juga lagi terharu sekarang.
"Vi, Wendy rewel gak?"
Vincent menggeleng sebagai jawaban.
"Nggak kok"
Vincent menarik wajah Wendy dan mencium pipinya cepat.
"Nggak, dek yah?"
Dan dijawab anggukan kaku oleh Wendy.
"Woi ah.. disini ada jomblo ini"
Jian yang melihat adegan barusan , merasa iri pemirsah..
"Dah ah..gue tutup ya. Bye. Sehat-sehat ya kalian berdua eh bukan kalian bertiga"
Dan panggilanpun terputus.
Wendy lantas bersandar didada sang suami Vincent biasalah lagi baringan diatas kasur mereka. Oh iya mereka udah baikan nih, Wendy juga udah pulang kerumah lagi, bahkan ni ya, sejak hari itu Vincent jadi lebih protektif sama Wendy, dia gak bakalan kemana-mana kalau gak Wendy yang minta atau Wendynya ikut sama Vincent. Dia juga bakalan manjain Wendy atau dia yang bermanja sama Wendy. Dan soal si mbak mantan katanya sih dia balik lagi ke Singapura perkara kerjaan katanya, tapi gak tau juga lah ya. Bodo amat deh soal si mbak mantan ini. Sekarang prioritas kita ini itu siadek bumil, yang lagi mau dimanja sama Suami.
"Kak.."
"Hmm apa?"
Wendy mainin jarinya didada Vincent yang lagi meriksa jadwalnya besok kerumah sakit.
"Kaka.."
Panggilnya lagi.
Aduh aduh ada apa ini?
"Iya dek?"
Vincent berjengit kaget ketika bibir Wendy mencium bibirnya.
Woi ah ini Wendy loh yang lagi nyium Vincent, bukan Vincent yang nyosor duluan.
"Dek.."
Wendy makin meringsek masuk dan menindih badan kekar Vincent sekarang.
"Kaka.."
Sisela ciuman itu. Wendy terus berucap memanggil Vincent.
"Adek..mau"
Pintanya.
Aduhay..
Nikmat dunia.
Vincent gak bakalan nolak.
Apalagi jarang-jarangkan istrinya ini yang minta duluan.
Udah ah..
Matiin lampunya ntar ada yang liat.
.
.
.☻☻☻
Vote ☆
☆☆☆☆☆