Jennie meletakkan piring yang berisi nasi goreng kimchi buatanya di atas meja saat pintu apartemen terbuka dan muncullah pria tampan yang sedari tadi ditunggunya."Selamat datang." Ia melemparkan senyuman lebar, menyambut kedatangan kekasihnya.
Ah, betapa ia sangat merindukan prianya yang akhir-akhir ini sulit ditemui.
Tetapi Jennie langsung mengerutkan keningnya melihat respon kekasihnya. Jongin, pria yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun ini hanya tersenyum kecil yang tidak sampai di ujung matanya. Tidak ada senyuman lebar serta pelukan hangat seperti biasanya, yang dilakukannya justru duduk di sofa yang ada diruang tengah dengan menyandarkan setengah tubuhnya.
Meskipun masih terkejut dengan sikap Jongin yang tidak biasa, ia tetap menghampiri kekasihnya dan duduk disampingnya, "Oppa sudah makan? Aku membuat nasi goreng kimchi, mau makan sekarang atau mandi dulu?"
Prianya memejamkan matanya, terlihat dengan jelas jika pria itu begitu kelelahan. Tidak bisa dipungkiri jika kekasihnya saat ini tengah disibukan dengan persiapan debut solonya. Jongin yang dikenal dengan sikap pekerja kerasnya serta selalu memberikan yang terbaik untuk penggemarnya telah mencurahkan semua waktu, tenaga dan pikirannya untuk debut solonya. Tidak jarang jika Jongin sampai melupakan waktu istirahat dan waktu makannya.
Dilihat saat ini, pria itu memang sedikit lebih kurus dibandingkan beberapa minggu yang lalu, terakhir keduanya bertemu.
"Aku akan mandi dulu."
Jennie mengikuti setiap gerak-gerik kekasihnya, mulai beranjak dari duduk dan kemudian melangkah pelan menuju kamar, semua itu tak luput dari pandangannya.
Sungguh, Jennie sangat khawatir sekaligus sedih melihat kondisi Jongin saat ini.
Beberapa bulan terakhir ini, Jongin memang memiliki jadwal yang sangat padat, dimulai dengan konser EXO, persiapan comeback, konser SuperM, persiapan untuk album repackage dan persiapan debut solonya. Itu saja comeback album repackage EXO tidak memiliki banyak promosi, hanya tampil dibeberapa acara musik mingguan.
Dan sebagai kekasih, Jennie selalu mendukung semua kegiatan Jongin bagaimanapun caranya. Meskipun intensitas pertemuan mereka berkurang serta komunikasi yang hanya melalui ponsel, itupun terkadang Jongin slow respon untuk membalas pesannya ataupun menjawab panggilan telepon.
Sehingga hari ini, ia berinisiatif memberikan kejutan kecil untuknya. Beruntung karena Jongin memberi kunci apartemennya sehingga ia bisa memasak beberapa makanan kesukaan Jognin tanpa memberitahukannya lebih dulu.
Ia tadi juga sempat membeli beberapa vitamin yang sering diminum kekasihnya. Jennie hanya tidak ingin melihat prianya sampai jatuh sakit. Jujur saja ia lebih mengkhawatirkan kesehatan kekasihnya daripada kesehatan dirinya sendiri.
'bip'
Ponsel Jongin yang diletakkan di atas meja berbunyi, menandakan adanya pesan masuk.
Jennie kemudian melihat kearah pintu kamar kekasihnya yang masih tertutup rapat. Ini sudah lebih dari tiga puluh menit, waktu yang biasa digunakan Jongin untuk membersihkan diri. Tetapi mengapa prianya belum juga keluar, apa setelah mandi pria itu langsung tidur.
'bip'
Ponsel Jongin kembali berbunyi. Sebaiknya ia antarkan saja ke kamarnya. Takutnya pesan itu dari managernya dan mungkin juga penting.
Tetapi saat Jennie mengambil ponsel itu, tanpa sengaja ia menghidupkan layarnya sehingga bisa melihat pop-up pesan di layar.
Keningnya mengkerut melihat beberapa pesan dari orang yang sama. Bukan dari managernya seperti dugaannya, melainkan dari nama Soo Jung.