Jennie menghentikkan langkahnya didepan pintu apartemen yang menjadi tempat tinggal kekasihnya. Setelah masukkan kode apartemen, ia pun masuk ke dalam.
Namun, setibanya di dalam Jennie tidak melihat batang hidung kekasihnya.Tidak mungkin jika pria itu tidak berada disini, karena sebelumnya Jennie sudah menelponnya. Apa mungkin kekasihnya ada di kamarnya?
Dan benar saja setelah memasuki kamar milik Jongin, kekasihnya. Jennie mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Sepertinya pria itu sedang mandi.
Sembari menunggu kekasihnya, Jennie memilih duduk di sofa panjang yang ada dikamar tersebut. Dari tempat ia duduk saat ini, Jennie bisa melihat pemandangan diluar melalui jendela yang lebar dihadapannya.
Jennie mengalihkan pandangannya kala mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka serta menampakkan tubuh kekasihnya yang hanya berbalut selempar handuk yang melingkar rendah sebatas pinggang hingga lututnya.
Terlihat tetesan-tetesan air dari rambut mengalir melewati dada bidangnya terus turun ke bawah. Melihat pemandangan tersebut, Jennie sampai menahan nafasnya. Seolah ini pertama kalinya ia melihat tubuh kekasihnya itu. Dengan cepat ia kembali melihat keluar jendela, menyembunyikan rona merah diwajahnya sebelum sang kekasih mengetahuinya.Tetapi sepertinya itu tidak berhasil, karena kini kekasihnya duduk disampingnya tanpa memakai pakainannya terlebih dulu.
"Sudah lama?" Tanya Jongin sembari mengusap rambutnya dengan handuk kecil.
Menggelengkan kepalanya, "belum. Baru saja sampai." Jawabnya tanpa menatap kekasihnya.
Aigooo.. mengapa tiba-tiba ia bisa bersikap malu-malu seperti ini dihadapan kekasihnya.
Jennie bahkan hanya menaikkan alisnya saat Jongin menyerahkan handuk yang digunakan untuk mengeringkan rambut padanya. Seolah baru tersadar, ia lantas mengambil handuk tersebut dan kemudian mengusap kepala kekasihnya dengan lembut.
Tanpa kesulitan, Jongin kemudian memindahkan tubuhnya keatas pangkuannya. Dan tentu membuat Jennie kembali menahan nafas ketika dihadapkan dengan tubuh bidang itu secara langsung.