Ini oneshoot berdasarkan pemikiran aing sama
Jenkaifanofficial19Semoga kalian syukaaa...
Jangan lupa vote dan spam komennya..
Selamat membaca ❤️❤️
'Baby, i'm sorry... Aku tidak bisa menunggumu di apartemen, karena aku harus pergi ke gedung YG sekarang.'
Kekasihnya mengirim pesan tepat saat Jongin mengaktifkan ponselnya setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat di bandara Incheon. Jongin kemudian menyugar rambutnya dengan kesal, pupus sudah harapannya untuk tidur sembari memeluk kekasihnya sepanjang malam.
Tudung dari sweater yang dikenakan sebagai dalaman langsung dipakai dikepalanya. Suasana hatinya tiba-tiba saja memburuk. Meski begitu, ia juga tidak boleh egois. Bagaimana pun ia harus mendukung kekasihnya yang seorang idol sebagaimana sang kekasih yang juga selalu mendukungnya.
"Arraseo."
Setelah mengetikan balasan pesan untuk sang kekasih, Jongin lantas memasukkan ponsel serta kedua tangannya kedalam saku mantelnya.
Bibirnya mengerucut dibalik masker putih yang dikenakan. Wajah yang biasanya ramah, kini terlihat kecut. Sesekali ia hanya melambaikan tangan untuk para media dan penggemar yang sudah menunggunya.
Jongin masuk ke dalam mobil jemputan setelah Baekhyun masuk lebih dulu. Mobil pun berjalan pelan meninggalkan bandara internasional Korea tersebut.
"Huhh.." Menghela nafas panjang seraya merebahkan kepalanya pada sandaran bangku mobil.
"Hyung, tolong antarkan aku pulang ke rumah orang tuaku saja." Kata Baekhyun yang duduk disampingnya, pria itu tak mengalihkan pandangan dari ponselnya sejak masuk kedalam mobil.
Salah satu manager Super M yang duduk disamping sopir terlihat menganggukan kepalanya. "Kalau kau ingin pulang kemana, Jongin-ah?"
"Ke apartemen saja, hyung."
Apartemen yang dimaksud Jongin adalah rumah pribadinya yang dibelinya beberapa tahun lalu, tanpa sepengetahuan penggemarnya. Ia lebih sering menyebutnya 'tempat persembunyiannya.'
Setelah melihat pesan yang tadi dikirim pada kekasihnya belum juga mendapat balasan, Jongin kemudian memejamkan matanya.
Mungkin ia bisa tidur sebentar.Rasa lelahnya kini terasa berkali-kali lipat karena mengingat kekasihnya tak sedang menunggunya di apartemen. Padahal biasanya, jika tidak memiliki jadwal, kekasihnya akan menunggu kedatangannya setelah dari luar negeri seperti ini.
Entah berapa lama dirinya tertidur di perjalanan, sampai managernya membangunkannya.
Jongin mengerjapkan kedua matanya, "sudah sampai hyung? Menguap lebar serta meregangkan badannya yang kaku.