Tidak ada didalam kamus hidupnya jika seorang Kim Jennie bersikap pengecut. Tentu saja ia memilih opsi kedua.
Jika gadis itu memperlihatkan sikap dingin yang angkuh dan tidak mudah didekati. Maka, Jennie akan menunjukan sikap dingin yang elegan.
Rasa percaya diri yang tadi menghilang, kini kembali. Meskipun dengan resiko hatinya akan lebih hancur, tetapi setidaknya ia tidak bersikap menjijikan seperti itu.
Jennie lantas memberikan senyuman kecil untuk Junmyeon dan juga Baekhyun sebelum kemudian melangkahkan kakinya mendekati kamar Jongin. Ia juga memberi senyuman pada Krystal saat berjalan melewatinya. Bagaimanapun juga mereka tetap sunbae-nya.
Tanpa mengetuk pintu lebih dulu, Jennie langsung membuka kamar Jongin. Dan ternyata bukan hanya ada Jongin saja tetapi juga ada Taemin dan Moonkyu.
Jongin langsung tersenyum lebar ketika melihat dirinya. Pria itu tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena kedatangan Jennie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sepertinya dia akan cepat sembuh tanpa meminum obatnya." Kata Taemin. Pria itu merasa risih, melihat sahabatnya yang tengah duduk bersandar pada kepala ranjang itu tak mengalihkan pandangannya dari main rapper Blckpink.
"Kehadiran kita sepertinya juga tak lagi dibutuhkan" Moonkyu pun mengikuti Taemin yang sudah berdiri dari duduknya.
Jongin seolah tak mempedulikan sindiran dari kedua sahabatnya. Yang dilakukannya sejak Jennie masuk kedalam kamarnya adalah memandangi sang kekasih yang sangat dirindukannya. Bahkan ketika Taemin dan Mookyu keluar dari kamarnya, Jongin juga tak mengatakan apa pun.
"Dia belum makan sama sekali dan tidak mau meminum obatnya." Kata Taemin pada Jennie sebelum keluar dari kamar Jongin.
Jennie hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Ia kemudian melangkah mendekati satu-satunya ranjang dikamar itu dan duduk di sebuah kursi yang tadi ditempati oleh Taemin.
"Kau membawa apa?" Tanya Jongin dengan wajah sumringah. Matanya melirik tempat sup yang berada di tangan Jennie.
"Sup."
"Aku belum makan."
Biasanya, saat Jongin mengatakan belum makan Jennie akan mengomel, lalu mengajaknya makan atau memasakkan makanan favoritnya. Namun, kini Jennie hanya terdiam.
Ia lantas menyiapkan sup dan kemudian menyodorkan mangkuk sup-nya pada Jongin. Tetapi, pria itu justru membuka mulutnya dengan lebar. Jennie pun mengerutkan keningnya.
"Tangannya tidak sakit, kan?"
Jongin tersenyum kecil mendengar ucapan Jennie yang sedikit ketus, "tapi aku ingin disuapi."
