Candra lesmana
Kau tanggalkan kaca mata mu di meja
Mencoba percaya bahwa meraba
Lebih bernyawa daripada menerka
Lalu pada riak angin yang pelan itu
Rambutmu yang tergerai menari
Kulihat dengan saksama
Samudra yang dalam dari tatapmuKemudian lapang meja membuka diri
Kau dan aku berkaca pada tempat yang sama
Air mata luruh kemudian jatuh
Kenapa kau menangis?
Dunia tak merestuikuBabakan, 15 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
☆SUDAH TERBIT☆ "Sebuah Jalan Menuju Sepi" Buku Puisi
Poetry#Blurb Ia hannyalah bayi kecil yang baru saja belajar meraba-raba keadaan di sekitarnya. Menemukan dan memastikan, memahami dan meyakini. Ia telah lahir sebagai suatu takdir baru yang belum baku. Ia tak bisa menggenapi takdirnya sendiri. Ia menyusu...