Candra Lesmana
Pada petang-petang yang hilang
Kau melarangku duduk;
Mengisahkan peristiwa-peristiwa
Pesisir kota yang tiada
Kau berkata melihat senja dan melamun
Adalah zikir paling santun
Tapi kepada siapa aku mengisahkan ini
Jika peristiwa kepergianmu
Tidak kunjung Ku ziarahi
Sudah;
Akan aku taburi saja keinginanmu
Dengan bunga-bunga Ilalang
Juga empedu yang pecah
Menebar rasa pahit
Merajut rasa sakit
Dalam linangan hujan
Juga dingin kota yang luka
Kita akan kembali berdoa
Untuk hari esok yang fana
Cianjur, 4 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
☆SUDAH TERBIT☆ "Sebuah Jalan Menuju Sepi" Buku Puisi
Poetry#Blurb Ia hannyalah bayi kecil yang baru saja belajar meraba-raba keadaan di sekitarnya. Menemukan dan memastikan, memahami dan meyakini. Ia telah lahir sebagai suatu takdir baru yang belum baku. Ia tak bisa menggenapi takdirnya sendiri. Ia menyusu...