Ditraktir sama si tuyul impor

74 9 0
                                    

  Suatu pagi, di SMP Maju Jaya.

"Pagi guys" Cici sambil bertos dengan keempat sahabatnya.
"Pagi juga" all serempak.
"Udah pada ngerjain pr dari guru killer belom?" tanya Cici.
"Maksud lo pak Rudi?" tanya mei.
"Ya iya lah, siapa lagi kalo bukan pak Rudi" jawab Cici.
"Udah dongs, anak rajin" kata Alfi dengan santai.
"Gue juga udah kale, nggak usah sombong lo" jawab Cici judes.
"Ya saae bro" balas Alfi.
"Masih pagi udah pada ribut aja, dasar anak manusia" ikmah.
"Lo juga anak manusia bacot" Cici.
"Oh iya ya" kata ikmah sambil cengengesan.
"Eh san, diem-diem bae, mikirin utang lo ya?" tanya Cici.
"Enak aja, gue kan sultan. Mana ada sultan ngutang" jawab Sani.

Lalu kelima sahabat itu pun tertawa. Dan bel tanda masuk berbunyi.
Tringgggggg

"Wooy masuk kelas, nanti abis kalian ama pak Rudi" kata Ali, sang ketua kelas.
"Asyiaaappp pak bos" all serempak.

Benar saja, pak Rudi pun masuk dengan senyum sinisnya.

"Assalamualaikum, selamat pagi semua" sapa pak Rudi.
"Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh, selamat pagi pak" all serempak.
"Kalian sudah mengerjakan tugas yang bapak berikan kemarin?" tanya pak Rudi.
"Sudah pak" all serempak.
"Yang sudah, maju dan kumpulkan tugasnya di meja saya" jelas pak Rudi.

Semua anak pun maju ke depan meja guru untuk mengumpulkan tugas. 
2 jam kemudian, bel istirahat berbunyi.

"Sekian dulu untuk hari ini, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" pak Rudi.
"Waalaikumsalam warahmatullaahi wabarakatuh" all serempak.
"Guys ngantin yuk, gue traktir makan Lo semua" kata Sani.
"Widih banyak duit nih" ikmah.
"Iya dong, gue kan sultan" Sani.
"Songong lu" Cici.
"Apa, lo sirik kan sama kekayaan gue" Sani.
"Ih sorry ya. Oh iya lo kan tuyul, jadi duitnya banyak kan?" balas Cici yang sontak membuat ketiga sahabatnya yang lain tertawa terbahak-bahak. Dan Sani hanya bisa pasrah sambil memanyunkan mulutnya.

"Jadi gak gue traktir, ntar keburu masuk loh" kata Sani.
"Ya jadi dong" jawab Cici, ikmah, mei, dan Alfi ngegas.
"Ya jangan ngegas dong" Sani.

Akhirnya mereka berlima pergi menuju kantin. Belum sampai kantin bel masuk sudah berbunyi dan membuat kelima sahabat itu terkejut.

"Njiirr kaget anying" umpat ikmah.
"Emang, bangsat" Cici.
"Woy santai anying" mei.
"Lo juga kale" Cici, ikmah, Alfi, dan Sani serempak.
"Jangan ngegas" mei.
"Udah deh, sekarang kita masuk aja ntar ketangkep guru BK abis kita" Cici.

Setelah itu, mereka berlima kembali masuk ke kelas.
Tak terasa bel pulang berbunyi dan semua anak-anak keluar untuk pulang ke rumah masing-masing.

Kembali lagi dengan author nih. Maaf kalo ceritanya kurang menarik. Tapi jangan lupa ya vote nya.

Kekocakan Adik-adik Pemain Timnas U-18 [SELESAI✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang