Akhirnya Cici, Dimas, dan Valeron sampai disekolah tepat jam 07.00 dan untungnya pintu gerbangnya belum ketutup.
"Untungnya pas sampenya" kata Dimas.
"Bener, kalo nggak kita bakalan kena hukuman lagi" Valeron.
"Ya udah sekarang masuk yuk" ajak Cici.
"Ayo sayang" kata Dimas sambil menggandeng tangan Cici.
"Aduh jiwa kejombloanku berapi-api" kata Valeron dengan nada lebay.
"Lebay lo" Cici.
"Iya nih anak manusia satu ini" Dimas.
"Udah, ayo masuk kelas" kata Cici sambil ngacir kedalam kelas.
"Jangan tinggalkan daku duhai belahan jiwaku" kata Dimas lebih lebay.
"Udah ngomong-ngomong gue lebay, lo lebih lebay lagi. Dasar bucin" kata Valeron sambil berjalan ke kelas dan meninggalkan sahabat gesreknya itu.
"Biarin aja yang penting udah punya daripada jomblo" kata Dimas sambil cengengesan.
"Y" singkat Valeron.Cici yang tadi duluan masuk kedalam kelas, terlihat sedang bergurau dengan keempat sahabatnya. Dimas pun langsung menghampiri Cici.
"Me, gue nanti duduknya gue bareng Cici ya" kata Dimas.
"Iya gue juga mau pindah duduknya sama Athallah" kata mei sambil berdiri dan membawa tasnya dan duduk disebelah Athallah.
"Sip, thanks ya me" kata Dimas.
"Ok" singkat mei.
"Eh me, lo kok duduknya disamping gue" kata Athallah yang terkejut melihat mei duduk disampingnya.
"Emangnya kenapa? Nggak boleh apa?" tanya mei agak ngegas.
"Santuy beb, boleh kok. Tadi gue kaget aja lo duduk disamping gue" kata Athallah sambil cengengesan.
"Y" singkat mei.
"Bidadari ku ngambek ya" kata Athallah.
"Hayo tha. Mei kalo udah ngambek pulihnya lama loh" kata Cici dengan nada menakut-nakuti Athallah.
"Jangan marah dong beb, nanti pulangnya aku beliin es krim rasa coklat 5, mau nggak?" kata Athallah yang sedang mencoba membujuk mei.
"Mau banget" kata mei dengan raut wajah yang sumringah.
"Alhamdulillah, akhirnya gue berhasil mbujuk mei" kata Athallah dengan suara lirih.Bel masuk berbunyi dan semua anak masuk ke kelasnya masing-masing. Dan pelajaran pun dimulai.
2 jam kemudian, bel istirahat berbunyi dan semua anak pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka."Ci" kata Dimas.
"Hm" dehem Cici.
"Kantin yuk" kata Dimas.
"Ayo" kata Cici, mei, Athallah, ikmah, Diandra, Resa, Alfi, Sani, dan Ruy kompak.
"Kompak bener kalian kek paduan suara" kata Dimas.
"Udah jangan ngebacot mulu, dah laper nih perut gue" kata Diandra.
"Iya" all serempak dan ngegas.
"Weh santuy, jangan ngegas dong" kata Diandra.Mereka tidak menggubris Diandra dan pergi ke kantin bersama.
"Kalian mau pesen apa, ntar gue bayarin semua" kata Dimas sok.
"Weh lagi banyak duit nih" kata Resa.
"Iya lah, kan PJ buat yang abis jadian, ya nggak ci" kata ikmah sambil menyenggol bahu Cici.
"Ih apaan sih" ketus Cici.
"Hah beneran, kapan jadiannya, trus dimana, kok nggak ngasih tau sih" kata Ruy bar-bar.
"Biasa aja nyet, nggak usah bar-bar kek gitu" kata Dimas.
"Heh kalian kesini mau ngobrol doang apa mau makan sih" kata Valeron dengan nada kesal.
"Santuy Ron" kata Athallah.
"Ya udah gue pesen ke ibu kantin dulu ya" kata Dimas.
"Oke, kita tunggu ya" all serempak.Setelah itu, mereka duduk di bangku panjang yang sudah disediakan di kantin. Setiap bangku mampu menampung 4 orang. Dimas, Cici, Valeron, dan Resa duduk sebangku. Mei, Athallah, Sani, dan Alfi juga sebangku. Ikmah, Diandra, dan Ruy juga sebangku.
5 menit kemudian, seorang ibu-ibu datang membawa nampan berisi 11 mangkok bakso panas dan meletakkannya dimeja kami lalu ibu itu kembali ke dalam dan datang lagi dengan membawa 11 gelas es teh."Everybody, sekarang makanan sudah didepan mata, mari kita makan" kata Diandra sambil tangannya mengambil semangkok bakso dan segelas es teh.
"Santuy ndra kita makannya bareng-bareng kek ayam" kata Ruy dengan wajah polosnya.
"Lo aja kali yang kek ayam" all serempak.
"Terpojok dah gue" kata Ruy sambil memanyunkan mulutnya.
"Ayo makan!" all serempak.Setelah itu, mereka memakan baksonya dengan lahap.
15 menit kemudian, mereka pun selesai makan dan Dimas menuju ke kasir untuk membayarnya."Yuk, balik ke kelas" ajak Dimas.
"Yuk" all serempak.Mereka pun kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu.
Hay balik lagi sama author nih, gimana ceritanya. Maaf kalo gak nyambung ya. Baru pertama kali buat soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekocakan Adik-adik Pemain Timnas U-18 [SELESAI✅]
Novela JuvenilKocaknya adik-adiknya para pemain timnas U-18 yang terdiri dari 5 orang perempuan.