Skip hari senin pagi di SMP Maju Jaya.
Suasana sekolah sudah lumayan ramai karena bisa lah kan hari ini hari senin jadi akan diadakan upacara bendera, dan siswa diminta berangkat lebih awal.
Kelas Athallah cs"Assalamualaikum everybody, pasukan cogan datang" teriak Athallah, Diandra, Ruy, dan Resa.
"Woy masih pagi, nggak usah treak-treak, sakit nih kuping gue" kesal Sani.
"Hehehehe, biar rame aja kelasnya abisnya sepi sih" Diandra sambil cengengesan.
"Bakar elo aja biar rame" Alfi dengan santuynya.
"Heh enak aja, ntar gue jadi jomblo" Khikma.
"Iya sekate-kate tuh mulut" Diandra.
"Udah-udah nggak usah ribut, masih pagi juga udah mulai" Resa menengahi.
"Iya tuh, tiga makhluk bumi" Ruy.
"Lo juga makhluk bumi ogeb" all.
"Hehehehe" cengir Ruy.Sementara di parkiran sekolah.
"Makasih Ron udah dianterin" Cici.
"Yoi biasa aja kek sama siapa aja" Valeron sambil memarkirkan motornya.
"Ya udah yuk ke kelas" Valeron sambil menggandeng tangan Cici.
"Nggak usah pake gandengan, gue bisa kok jalan sendiri" Cici.
"Nggak papa biar dikirain kita pacaran" Valeron.
"Idih ngarep lo" Cici sambil berjalan meninggalkan Valeron.
"Jangan tinggal daku" Valeron dramatis.
"Lebay lo" Cici.
"Jangan cepet-cepet napa jalannya, kek dikejar hantu aja" Valeron mensejajarkan jalannya dengan Cici.
"Masabodo" Cici.Skip sesampainya dikelas mereka.
"Assalamualaikum gaes" Valeron sambil melambaikan tangannya, Cici yang berada disamping Valeron hanya geleng-geleng kepala karena tingkah temannya yang satu ini.
"Waalaikumsalam" all.
"Wih jalan berdua mulu, bau-baunya sih bentar lagi pj cair, iya nggak gaes?" Diandra.
"Apaan sih, gaje lo" Cici cuek dan duduk ditempat nya.
"Dih ngambek dianya gaes" goda Mei pada Cici.
"Apaan sih lo me, malah ikut-ikutan njailin gue" Cici.
Mei pun duduk dikursi samping Cici.
"Ututututu, ngambek nih" Mei.
"Au ah gelap gue nggak liat gue tutup telinga" Cici sambil menutup ke dua telinganya dengan kedua tangannya.
"Salah sayang, yang bener itu tutup mata" Valeron.
"Ceilah udah panggil sayang-sayang aja" goda Athallah pada Valeron.
"Iya nih, mana pj nya nih" Resa.
"Ih kok malah pada gitu sih, au ah gue marah" Cici sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.
"Jangan marah dong, ntar gue beliin apapun yang elo mau" tawar Mei.
"Au ah serah lo" Cici.Ketika mereka sedang asik menggoda Valeron dan Cici, datanglah Dimas.
"Assalamualaikum" Dimas.
"Waalaikumsalam" all.
"Hay pada lagi ngobrolin apa, gue ikut boleh?" tanya Dimas pada Athallah cs dan Mei cs.
Tidak ada yang menyahut perkataan Dimas dan memilih bubar.
"Woy siap-siap buat upacara bentar lagi mau mulai tuh upacara" Athallah.
"Iya-iya, pada bubar" Diandra.
"Kok pada ngehindar dari Dimas sih?" Khikma.
"Kok elo bela Dimas sih, elo nggak inget kemarin apa yang dia lakuin ke Cici dan Valeron?" Diandra tersulut emosi.
"Tapi dia wajar marah, siapa yang nggak marah coba liat pacarnya deket sama orang lain, apalagi sahabatnya sendiri" Khikma juga tersulut emosi.
"Tapi cara dia salah, kalo emang dia itu sayang ke gue, nggak perlu ngaku-ngaku jadi pacar gue, langsung ungkapin aja, nggak usah pake cara kasar" Cici yang mulanya duduk jadi berdiri.
"Emang cara dia salah, tapi elo dan Valeron juga salah disini" Khikma sambil menunjuk ke Cici dan Valeron.
"Salah gue dimana hah, tiba-tiba Dimas datang, narik tangan gue terus tiba-tiba nampar gue, itu bener hah" Cici menaikkan volume suaranya.
"Emang dia salah, tapi dia lakuin itu karena Dimas itu sayang ke elo" Khikma.
"Hah sayang, dengan dia nampar gue itu sayang hah. Terus dengan dia mukul Valeron juga itu bener hah" Cici sambil mengusap air matanya yang mulai turun.
"Gue itu nggak bermaksud buat nyakitin elo Ci, waktu itu gue nggak bisa berpikir apa-apa, gue emosi liat elo deket-deket sama Valeron, orang mana coba yang tahan ngeliat orang yang dia sayang deket-deket sama orang lain, sekalipun itu sahabatnya sendiri" Dimas sambil memegang tangan Cici dan langsung dihempaskan secara kasar oleh Cici.
"Kalo elo bener-bener sayang ke gue, nggak perlu pake cara kasar kek gitu, lo pikir cewek mana yang mau dikasarin sama cowok. Guna cowok itu untuk melindungi cewek bukan buat ngasarin cewek. Dengan sikap lo kemarin buat gue tau kalo lo itu orangnya suka main tangan" Cici mengusap air matanya sambil menunjuk ke Dimas yang ada didepannya.
"Oke, gue minta maaf ke elo, gue janji nggak akan pernah main tangan lagi" Dimas sambil memegang tangan Cici dan lagi-lagi dihempaskan oleh Cici.
"Gue nggak percaya lagi sama elo. Ron gue duduk sama elo" Cici sambil menarik tangan Valeron dan duduk di bangku Valeron.
"Ci, gue mohon maafin gue, gue sayang elo. Plis kasih gue kesempatan ci" pinta Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekocakan Adik-adik Pemain Timnas U-18 [SELESAI✅]
Teen FictionKocaknya adik-adiknya para pemain timnas U-18 yang terdiri dari 5 orang perempuan.