Sekitar pukul sembilan pagi, bel apartemen yang ditempati oleh Lisa dan Jungkook terdengar berbunyi. Lisa yang memang baru saja menyelesaikan acara beres-beres ruang segera melangkah menuju pintu, sementara Jungkook memang sudah berangkat kuliah sejak pukul delapan.
Kira-kira siapa yang datang bertamu sepagi ini? Kalau itu Jungkook, ia takkan memencet bel dan akan langsung masuk menggunakan password. Lisa sedikit bertanya-tanya karena selama sepuluh bulan ia tinggal disini, apartemen ini memang jarang sekali kedatangan tamu.
Namun ketika ia membuka pintu, sesosok wanita sudah berdiri disana. Tampilannya begitu berkelas dan elegan. Jemari lentiknya pun menggenggam sebuah tas mahal. Kalau ditelaah lagi, wajah cantiknya itu sekilas terlihat mirip seperti Jungkook.
Wanita tersebut tersenyum manis, dan Lisa jadi merasa minder dibuatnya. Oh, lihatlah keadaannya sekarang. Ia hanya mengenakan hot pants rumahan, kaus polos berwarna biru muda, dan mencepol rambutnya tinggi-tinggi. Maklum saja, hari ini ia memang berniat untuk menata ulang seisi apartemen ini karena merasa bosan.
"Mmm.. Mau mencari siapa?" tanya Lisa.
"Mencarimu."
"Hm?"
Wanita itu terkekeh melihat raut wajah polos Lisa. "Kenalkan, aku Jeon Jisoo. Kakaknya Jungkook." ia segera mengulurkan tangan kanannya, yang segera dijabat dengan sedikit canggung oleh Lisa.
"Lalisa Kim, temannya Jungkook."
Jisoo mengangguk-angguk pelan, sementara Lisa terdiam ditempatnya seolah ada banyak hal yang berputar di dalam kepalanya. "Apa aku tidak boleh masuk?"
"A-ah.." Lisa menggaruk kepalanya yang tak gatal. Karena terlalu gugup, ia sampai lupa tidak mempersilakan Jisoo untuk masuk ke dalam. "Silakan masuk.."
Jisoo segera melangkah masuk, dan Lisa meluncur ke dapur setelah menutup pintu. Jisoo memerhatikan sekeliling ruangan itu. Tampak banyak perubahan dari terakhir kali ia menginjakkan kaki disini satu tahun yang lalu. Apartemen ini terlihat lebih rapi. Banyak barang-barang baru yang tertata dengan baik. Agaknya, apartemen ini benar-benar menyerupai apartemen milik sepasang pengantin baru, karena Jungkook tak mungkin membeli semua perabotan itu hanya untuk kepentingannya sendiri.
Selang sepuluh menit kemudian, Lisa datang membawa dua cangkir teh hijau serta setoples kukis keju yang kemarin ia buat sendiri, lalu meletakkannya diatas meja.
"Jadi, ada perlu apa kau mencariku, Jisoo-ssi?"
Jisoo tersenyum setelah menyeruput teh hangat tersebut. "Cukup panggil aku eonni saja."
"A-ah.. Ya, baik. Eonni, jadi ada perlu apa?"
Jisoo tersenyum lagi, dan Lisa merasa bahwa wanita tersebut mungkin saja adalah jelmaan dari salah satu Dewi karena kecantikkannya yang begitu memukau. Senyumannya sangat lembut dan berwibawa, membuat siapapun akan jatuh dalam pesonanya hanya dengan sekali tatap.
"Aku hanya ingin berterima kasih padamu, Lisa.."
Lisa mengerutkan dahi, bingung. Sungguh, ia sama sekali tak merasa telah melakukan sesuatu untuk wanita itu sampai harus menerima ucapan terima kasih. Bahkan ini adalah pertemuan pertama mereka. "Tapi.. terima kasih untuk apa?"
"Terima kasih karena kau sudah membuat perubahan besar dalam hidup Jungkook, dan juga hidupku."
Lisa masih tidak mengerti dan diselimuti rasa bingung. Ia berusaha mencerna setiap patah kata yang dikatakan oleh Jisoo, namun sama sekali belum menemukan alasan yang tepat atas kalimat yang terlontar tersebut. Tapi dari pada terus bertanya, Lisa lebih memilih untuk diam dan mendengarkan penjelasan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
living together | lizkook✔
Fanfic[M] Lalisa Kim dan Jeon Jungkook adalah dua orang yang menolak percaya pada kekuatan cinta. Tujuan hidup mereka berbeda. Selama ini, si gadis hanya fokus untuk menjalani hidupnya dengan bekerja dan berusaha melangkah perlahan untuk meninggalkan masa...