Saat ini, Caca dan Fany sedang di teras mushola. Caca baru saja selesai menunaikan kewajiban nya sebagai muslim yaitu sholat zhuhur dan Fany setia menunggu Caca
"Ca, apa gue dan kak Samudra bisa bersama?"
Caca yang tadi sibuk memasang sepatu menegang mendengar pertanyaan Fany, seketika hatinya perih
"Ga ada yang ga mungkin, kalo Allah sudah berkehendak fan, Allah Ta'ala ber firman:Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).(QS. Ar Ra'd: 39 )"
"Tapi Ca, apa itu berlaku buat gue? kita beda Ca, gue dan kak Samudra beda" Fany menunduk sedih
"Kita memang berbeda Fany, akidah kita berbeda, semoga kamu dapat hidayah dari Allah SWT, Aamiin Ya Allah" Dalam hati Caca mendoakan Fany dengan tulus
Hati Caca sedih dan bimbang, ia melihat cinta Fany ke Samudera sangat lah besar, ia ikut sedih melihat sahabatnya sedih tapi disisi lain hatinya juga menginginkan Samudera tak kalah besar, ia merasa seperti seorang pengkhianat"Kamu hanya perlu berikhtiar dan berdoa menurut agama mu Fan" Ucap Caca sambil mengelus rangan Fany yang sedang bersedih
"Hmmm yaudah deh, udah selesaikan Ca?? Ayo ke kelas bel udah bunyi dari tadi loh, kita kelamaan ngobrolnya hahaha" fany seketika tertawa dan ceria kembali, Caca pun lega dan tersenyum manis
Mereka segera menuju ke kelas dan mengikuti pembelajaran berikutnya
Dan bel pulang pun berbunyi
"Caca!!! gapapa ni gue pulang duluan? lo yakin mau gue tinggalin??? Sekolah udah lumyan sepi lohh" Tanya Fany khawatir meninggalkan caca di sekolah sendirian
Fany telah dijemput oleh abangnya dengan motornya dan ia kesal karna tidak bisa mengantarkan Caca pulang.
Sedangkan abi Caca belum juga datang menjemput Caca, pahal hari sudah semakin sore, bel pulang telah berbunyi dari 40 menit yang lalu, sekarang pukul 16.40 sore"Ga papa Fan, kamu duluan aja jangan khawatirin aku ya, sebentar lagi abi aku jemput kok"
Caca menjawab dengan lembut sambil tersenyum walau ia sebenarnya juga takut karna abinya belum juga datang pahala hari sudah mendekati malam"Hmm yaudah Ca, gue pulang ya, kalo ada apa-apa kabari gue yaa Ca" akhirnya fany pulang, walaupun dia ragu dan khawatir meninggal kan Caca sendiri
"Iya hati hati ya Fan" Caca tersenyum tulus dibalik cadarnya
Sepeninggalan Fany, Caca semakin takut sebab sekolah semakin sepi hanya tinggal dirinya sendiri di depan gerbang
Tingggg.. ada pesan masuk di hp Caca
+6281363XXXXXX
Assalamualaikum Caca sayang, maaf abi tidak bisa menjemput sebab mobil abi tiba-tiba mogok dan hp abi kehabisan baterai, abi meminjam hp bapak montirnya, Caca pulang naik taxi atau ojek ya, bahaya sudah semakin sore, hati hati ya nak 💙Caca pun sedikit lega karna tak terjadi sesuatu yang buruk kepada abinya, ia pun segera mencari taxi atau ojek yang lewat tapi nihil. Tak ada satupun taxi atau ojek yang terlihat
Caca pun memutuskan untuk berjalan kaki, jarak sekolah dan rumah Caca cukup jauh, Menurut Caca itu lebih baik daripada harus menunggu yang tak pasti dan siapa tau nanti ada taxi atau ojek dijalan
Tiiiinnnnn....
Bunyi klakson mobil mengangetkan Caca, ia pun menoleh kebelakang dan melihat ada mobil CIVIC merah yang berhenti telat belakangnya
Caca pun seketika takut karena mobil itu seperti mengikuti nya, ketika ia hendak lari, suara berat itu menghentikan peegerakannya
"Caa" panggilan itu menghentikan langkah kaki Caca yang hendak lari dan Caca merasa familiar dengan suara itu.
Deg deg deg
Seketika jantung Caca berdetak kencang mengingat siapa pemilik suara itu
Caca pun menoleh memastikan dugaannya. Disana ia melihat Samudera keluar dari mobil itu dan menghampiri Caca
Caca seketika menjadi semakin gugup dan jantungnya berdegup makin kencang karena pemilik suara dan pemilik hatinya itu"Ayo kakak anterin pulang" tawar Samudera
" Syukran, tidak usah kak, ngerepotin" jawan Caca sungkan walaupun hatinya merasa sangat senang
"Ga ngerepotin kok, ayo Ca"
Akhirnya Caca setuju sebab hari sudah semakin sore dan ia juga semakin takut
Samudera membuka kan pintu mobil untuk Caca, mendapatkan perlakuan itu Caca mendadak salah tingkah dan wajahnya memerah karena malu walau tidak terlihat karna tertutup cadarnyaaSamudera menyadari bahwa Caca salah tingkah atas perlakuan nya pun tesenyum tipis, jauh di lubuk hatinya ia juga menyukai Caca.
Hanya dia dan Allah yang tau
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Bercadar
Teen FictionSeorang gadis yang tumbuh menjadi seorang perempuan yang khasyyah. Ia memiliki kecantikan yang tersembunyi dibalik cadarnya. Seorang gadis yang hangat, berbudi pekerti, pintar, salehah, berakhlak baik, dan rajin beribadah. Gadis itu sekarang berusia...