02

56 5 4
                                    

jika itu alasan mu pergi
Maka pergilah

One direction- Night changes..
Kalo bisa sambil dengerin lagu ini hehe

Happy reading!!!

Pagi ini Kayla sedang sarapan berdua dengan Dara. Mereka tinggal berdua di rumah Kayla karena orang tua Kayla belum pulang, dan Dara memangnya dia tinggal di rumah Kayla jika berada di indo, karena orang tuanya menetap di luar negri.

"Kay kamu berangkat sama siapa ke sekolah? Mau aku anterin? Tanya Dara.

"Gausah Dar aku mau dijemput sama Dev.."

Tinn tinn

"Eh Dar Kayla berangkat dulu ya, udah di jemput pacar hehe." Ucap Kayla sambil berlari keluar rumah.

"Dev Dev siapa ya? Devin? Devon? Dovon? Bodo amat lah!" Monolog Dara sambil melanjutkan sarapannya.

***

Saat sudah sampai di area sekolah Devin memberhentikan motornya di parkiran sekolah, dan dia membantu Kayla melepaskan helmnya dan merapikan rambut Kayla yang sedikit acak acakan.

Orang orang yang tiap hari melihat itupun hanya bisa berteriak baper di dalam hati ada tatapan iri ada tatapan memuja.

"Nanti pulang sekolah aku ada latihan basket kamu mau nunggu apa pulang?" Tanya Devin.

"Mau liat kamu lah!" Jawab Kayla bersemangat.

Devin yang melihat itu tersenyum dia senang ada Kayla di hidupnya. Tapi fakta yang beberapa hari ia dengan membuat ia murung, ia tidak bisa meninggalkan Kayla tapi ia juga tidak bisa menolak keinginan kedua orang tuanya.

"Kamu mikirin apa kok murung gitu? Aku dari tadi manggilin kamu tau?" Tanya Kayla dari tadi dia memanggil manggil nama Devin mengajak nya menuju kelas tapi tidak ada sahutan.

"Aku gapapa ko! yaudah yu ke kelas" ajak Devin sambil menggenggam lembut tangan Kayla.

Saat sudah di depan kelas Devin pamit untuk pergi ke kelasnya.

Dan Kaylapun memasuki kelasnya dan menduduki bangkunya yang sudah ada teman sebangku dan juga sahabatnya sedang mengobrol itu Lisa dan Cika.

***

Saat ini Devin harus yakin untuk mengatakan yang sejujurnya kepada Kayla walaupun itu harus menyakiti keduanya tapi tidak ada pilihan lain, Rendhi tidak ingin Kayla tau dari orang lain dan malah membencinya.

Dia bingung cara mengatakannya dia sangat pusing dan mengacak rambutnya frustasi.
Sahabat sahabatnya yang melihat itu pun tau kenapa Devin seperti itu.

Saat pagi tadi Devin sudah menceritakan masalahnya kepada teman temannya.

"Lo yakin sama keputusan lo?" Tanya Bian kepada Devin.

Devin yang ditanya itu pun hanya menatap Bian ragu.

"Gue tau ini susah banget buat lo, tapi gue rasa secepatnya lo kasih tau dia sebelum semuanya terlambat." Lanjut Dino yang seketika bijak.

Tomi yang mendengar Dino bijak seketika menatap Dino tak percaya, biasanya Dino adalah orang yang paling lemot di antara mereka.

"Apa lo liat liat gue?! Kaget kan?!" Tanya Dino kepada Tomi.

"Ck biasa aja! Gausa pamer!" Balas Tomi ketus.

"Bilang aja lo sirik!"

"Apaansi tai lebay!"

KAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang