Kini bagaikan setrikaan berjalan, Fathir sibuk mondar-mandir di depan kelas fakultas agama. Ya.. Seusai kelasnya selesai, demi mendapatkan maaf dari Farel, Fathir rela menunggu seperti orang yang kurang kerjaan di fakultas lain.
Ia tengah berfikir bagaimana caranya agar Naifa mau ikut dengannya tanpa paksaan. Ia sendiri bahkan tidak yakin bisa membujuk Naifa setelah melihat reaksi Naifa kemarin.
1 jam Fathir menunggu akhirnya kelas Naifa selesai dan beberapa mahasiwa/wi keluar dari ruangan. Fathir terus mengabsen satu-persatu orang yang keluar dan akhirnya ia melihat Naifa tengah bersama Nahya.
" Naifa! Nahya! " Teriak Fathir.
Yang dipanggilpun menoleh kearah Fathir dan keduanya menghampiri Fathir dengan wajah penuh tanya.
" Lho, kak Fathir kok ada di sini? Ngapain? " Tanya Nahya." Hehehehe iya Nahya, eumm.. Mau ngajak Naifa pergi bentar. " Jawab Fathir hati-hati.
" Hah?" Nahya mengernyit bingung sedangkan Naifa yang menjadi topik utama hanya diam saja dengan ekspresi sama persis dengan Nahya.
" A--aku kak? " Tanya Naifa memastikan.
" Iya, Nai. Bisa kan? " Ujar Fathir.
" Maaf kak, aku harus pulang cepat. Kayaknya nggak bisa! " Alibi Naifa.
Nahya yang mendengar itu langsung menyenggol lengan Naifa dan berbisik. " Ck, kamu banyak alasan aja deh, Nai. Udah lah kamu iyain aja. " Bisik Nahya.
" Enggak Nahya. Aku tau kak Fathir pasti mau nemuin aku sama kak Farel. Aku nggak mau! " Balas Naifa.
" Pd banget sih kamu, Nai. Belum tentu kali, lagian kalau memang benar iya, ya nggak papa lah. Sampai kapan kamu bakal menghindar kaya gini terus. Seenggaknya kamu itu jelasin, terus kalau kamu gamau lagi berurusan sama mereka kamu kasih ketegasan gitu. " Jelas Nahya yang merasa geram sendiri.
" Tapi Nahya--"
" Udah cepet iyain aja " Paksa Nahya.
" Gimana, Nai? Bentar doang kok nggak lama. Nggak sampai 2 jam lah " Bujuk Fathir lagi yang membuat aksi bisik-bisik Naifa dan Nahya terputus.
Naifa hanya diam. Nahya yang ingin sekali menjambak sahabat lemotnya itu langsung menyenggol lagi lengan Naifa. " Ck, bilang iya gitu aja susah banget sih Naifaaa.. "
" Brisik deh, Nahya! " Kesal Naifa.
" Bisa kan, Nai? " Tanya Fathir lagi dengan harapan terakhirnya.
" Iya kak bisa. Tapi bentar aja ya. " Mendengar jawaban dari Naifa, Senyum Fathir merekah. Ia tak menyangka jika berhasil membujuk Naifa.
" Yaudah, aku pulang duluan aja ya Nai. " Ujar Nahya.
" Lho kok duluan? Kamu bisa tunggu dimobil "
" Males bangetlah nungguin kamu pasti lama. Aku duluan aja minta jemput abi. "
" Serius? "
" Iya Naifaaaa.. " Naifa mengangguk dan Nahya melangkah pergi setelah mengucap salam.
" Yaudah ayo, Nai ke taman sebentar " Ajak Fathir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dilangit Messir 2 [ END ]
General Fiction" Semenyakitkan ini mencintai seseorang yang telah berubah karna waktu? " _Farel_ Jangan takut mengawali kisah baru dengan orang yang sama meski pernah mengores sedikit hatimu dengan sebuah luka. Itulah prinsip yang gue pegang...