Ø5 . business and mistakes

10.8K 1.4K 437
                                    

Kalau ada typo/ kesalahan kata bilang dong:*

⚠️⚠️⚠️( Lil Sadistme content )chap agak panjanḡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️⚠️⚠️
( Lil Sadistme content )
chap agak panjanḡ

°

°

Jisung tertawa hingga matanya menghilang, menertawakan Jeno dengan rambut barunya.

"Diam, mana uangku!?" Jisung segera mengeluarkan dompetnya yang berisi uang tebal milik Jeno dari Hangyul kemarin. Alasan pria tampan itu tidak mengambilnya sendiri一 pagi ini dan menyuruh Jisung mengambilnya 一karena ia malu dengan rambut hitamnya yang baru.

Kata Jisung, itu sok Elegan.

Jisung menyerahkan uang itu pada Jeno lalu menyamankan duduknya di sofa apartemen Jeno yang baru. Melihat-lihat Jeno yang sedang menata barangnya tanpa minat membantu.

"Jen, kau berniat membelikan Renjun apa dengan uang ini?" Jisung membuka suara untuk mengajak Jeno mengobrol.

"Aku lebih tua, panggil aku Hyung. Kita tidak sedang menjalankan misi." Perintah Jeno.

"Yayaya, lalu bagaimana, Hyung?"

Jeno diam, tapi raut wajahnya menunjukkan kalau ia tengah menimang-nimang sesuatu.

Sedetik setelahnya ia tersenyum mengerikan, "Kubelikan apapun, Apapun yang dia suka."

Jisung meringsut ngeri di Sofanya.

"Hubungan mu sendiri dengannya bagaimana? Aish, kasihan Renjun hyung harus disukai lelaki macam begal seperti mu."

"Diam, anak ayam!" Jeno berancang-ancang melempar Jisung dengan bola bowling. Ia ingat perkataan Hangyul kalau ia temperamen, dan kemungkinan besar Renjun akan menolaknya.

Perhatian nya kembali pada Jisung yang mencoba melawan perkataannya.

"Diyim inik iyim!" tiru Jisung yang tidak takut.

Jeno melotot, "Pulang atau aku akan menjual kekasihmu ke pasar daging!"

Menghela nafas, Jisung menjawab. "Chenle bukan ikan, sudah kubilang. Percuma menjualnya di pasar ikan."

"Siapa yang akan menjualnya ke pasar ikan?" Mendengar kalimat aneh yang dilontarkan Jeno, Jisung paham kemana arah bicara ini. Jeno tidak sedang bercanda.

"Oke, maaf, Hyung. Jangan sentuh Chenle, oke? Jadi, bagaimana? Apa Renjun Hyung tidak mengenali mu?" alih Jisung sebelum orang tua ini mengamuk.

Mendengar nama Renjun, membuat Jeno membayangkan wajah manis itu lagi.
Rasanya emosi yang Jisung pancing lepas begitu saja.

"Hm, anak itu terlalu polos." Ujar Jeno masih dengan membayangkan Renjun, senyum tak luput dari wajah tampannya.

ACOSADOR¦NOREN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang