3

54 10 5
                                    

MOS hari ketiga kini dilaksanakan dengan diadakan lomba per-gugus. Kak ferdhi menghampiri Renata yang sendirian karena ia belum mengenal siapapun di gugusnya, ia beda gugus dengan sahabat-sahabatnya.

"Kenapa sendirian? Kamu belum kenalan sama temen segugus kamu?"

"Eh.. kak ferdhi, hehe iya kak belum kenalan sama yang lain". Jawab Renata.

"Terus, cowo yang kemarin ngikutin kamu kemana?" Tunggu sebentar. Maksudnya Rey? Oh tuhan.. untuk apa kakak osisnya itu menanyakan cowo itu pada Renata, jelas Renata tidak peduli dengan keberadaan Rey.

"Emm.. ngga tau kak, emang kenapa?"

"Ya engga kenapa-kenapa sih. Tanya aja, kan dari kemarin ngintilin kamu mulu"

Renata yang merasa menjadi pusat perhatian, lalu menatap sekitar dan mengubah mimik wajahnya menjadi cuek dan judes.

Pria di depannya itu menyadari bahwa mimik wajah Renata berubah, langsung melihat sekitar. Benar saja, bahwa banyak mata yang menatap ke arah gadis didepannya dan dirinya.

Tau bahwa Renata nampak tak nyaman dengan keadaan saat ini, akhirnya pria tampan itu berpamitan untuk pergi pada Renata.

###

Semakin hari, Rey semakin gencar untuk mendekati Renata. Padahal Renata sudah menolak kehadiran seorang Rey, tapi Rey benar-benar tak habis akal untuk mendekati gadis itu.

Contohnya seperti hari ini, setelah MOS berakhir dan bel pulabg telah berbunyi, Rey memaksa Renata untuk ikut dengannya. Entah mau mengajak gadis itu kemana, tapi ia benar-benar memaksa gadis itu untuk ikut dengan dirinya.

"Ayo ikut gue, ga terima penolakan ya sayang" paksa Rey.

"Apaan sih Lo Rey!! Ga.. gue ga mau!!" Tolak Renata.

"Udah pokok gue ga terima penolakan!" Rey segera menarik gadis itu menuju ke parkiran sekolah. Renata sudah berusaha melepas cekalan tangan Rey, namun nihil laki-laki itu jauh lebih kuat dari dirinya. Mau tak mau akhirnya gadis itu pun ikut dengan Rey.

Saat sepeda motor itu keluar dari parkiran sekolah, banyak mata yang memandanginya. Lagi dan lagi Renata menjadi pusat perhatian.
Setelah lepas dari pandangan warga SMA Bina Bakti, Renata merasa lega.

Tetapi setelah melihat kepergian Rey dan Renata, ada seseorang yang jilid tak suka pada Renata.

"Cuihh.. tadi kak ferdhi, sekarang Rey. Besok siapa lagi yang mau di embat sama tuh cewe gatel?!"

Jika Renata tau, gadis itu pasti tak terima jika dikatai seperti itu. Toh ini juga bukan kemauan Renata, Renata dipaksa oleh Rey untuk ikut dengannya.

Sedangkan saat ini, Renata bingung. Sebenarnya laki-laki ini mau mengajaknya kemana? Renata tau jalan ini menuju kemana, namun kenapa harus kesana di jam segini?

'huft.. ga ngerti panas apa?!!' gerutu Renata.

Untung saja MOS hari ini menggunakan seragam olahraga, dan Renata memakai Hoodie saat ke sekolah tadi pagi.

Renata sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan, karena ia ingin bertanya pada laki-laki itu.

"Lo ngapain sih ngajak gue ke pantai jam segini? Lo ga liat matahari masih terik kaya gini?" Keluh Renata.

love destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang