Hei, apa kabar??? Aku yakin kamu baik. Dan semoga semua prasangka itu tak benar. Jika kamu hanya sebuah pemeran fiksi dalam sebuah cerita yang aku karang sendiri. Masih terus berusaha mengobati dan meyakinkan diri sendiri. Dan berharap kemarin itu aku tidak sedang bermimpi. Terlanjur cinta. Yang selalu sering terbayang dalam sebuah logika.
Kadang aku menertawakan diriku sendiri, yang saat ini masih berharap dia datang. Dengan semua kenangan yang pernah kita lewati saat aku bermimpi hari lalu.
Aku lelah bersandiwara dalam sebuah opera yang mengharuskan aku memakai topeng. Aku dituntut untuk ternsenyum saat berlakon, seakan semuanya baik baik saja. Untuk siapa? Untuk keluargaku, teman temanku. Yang mungkin saat ini beranggapan aku bahagia. Hidupku sempurna. padahal tak seperti itu sekenario yang ada, alur yang seakan lurus lurus saja. Tanpa ada sebuah konflik di dalamnya. Kenapa? Aku yang mendapat peran ini, kenapa bukan dia, atau mereka??? Yang mungkin lebih kuat dari aku, lebih tegar dari aku. Dalam menjalani sebuah drama seraya cerita mariposa. Indah dengan segala proses yang mendewasakan. Kamu ingat lumpia basah? Aku tak pernah membencinya. Begitupun dengan semua proses dan kenangan yang pernah kita ukir dalam sebuah aksara yang berjudul prahara cinta. Aku hanya membenci pada diriku yang salah menempatkan hati. pada prosa yang bersajak dan memanipulasi menjadi rasa. Perasaan ini di biarkan tergantung dengan kesepian. Dibiarkan begitu saja, terikat namun tak bertali. Berat rasanya. Ingin Bernafas tapi aku ragu dan menghembuspun pilu. Kali ini aku tak dapat mendefinisikan rasa. Karna itu datang bukan atas kemauan semata.
Mungkin cerita romansa yang aku rangkai dalam buku lebih menarik daripada kisah nyata. Semesta katakan pada dia. Aku mundur. Aku lelah. Aku butuh istirahat. Karena drama yang pernah kamu abawa dengan mengatas namakan sebuah cinta.Day 63 Off 366
"Perlahan mencoba lupa walau menyiksa"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan PENA
Teen FictionCerita aku, tapi bukan kisah nyata. Hanya fiksi yang alurnya sudah direncanakan manusia bukan oleh semesta. Kadang Kenyataan tdk benar2 nyata, karena masih ada drama yg tercipta oleh semesta, untuk apa serius dlm kehidupan? Yang ujungnya akan jua te...