Semesta, aku kagum pada mu. Untuk susunan abjad ber irama. Diatas angin yang menderu, angin yang bersiul. Yang pernah menyejukan tapi tak mendinginkan. Yang berjalan beriringan di atas langit yang bergradasi sempurna. Dengan awan, harapan dan doa. Tanpa beradu. Untuk kamu, terima kasih walau luka akan terus membekas dalam benak. Tapi dari sanalah aku belajar tentang dunia dan cerita yang ada. Terima kasih untuk segalanya. untuk lumpia basah, es kelapa dan cimol yang kian alot, untuk sandalku yang kau cuci, untuk hati yang rela kamu bagi dan air mata yang kamu usap dikala jatuh. Kini air mata ini bukan lagi tanggung jawabmu. Terima kasih untuk pelajaran hidup ini tentang musuh, tentang teman, tentang cinta, tentang kesetiaan dan tentang arti kehilangan. Kini aku dan kamu telah asing. Bukan karna jarak dan orang lain tapi karena keadaan. Anak koala, selalu tergiang di telinga. Tidak ada lagi notifikasi dari mu yang menjadi alasan aku tidur larut malam dan bangun lebih awal. Semuanya kembali hampa dan hening. Seperti awal sebelum aku dan kamu di pertemukan.
Terima kasih untuk segalanya.Day 64 Off 366
"Terima dan kasih adalah dua kata yang berbeda tapi jika di satukan akan menjadi satu kata yang bermakna dan berarti".

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan PENA
Teen FictionCerita aku, tapi bukan kisah nyata. Hanya fiksi yang alurnya sudah direncanakan manusia bukan oleh semesta. Kadang Kenyataan tdk benar2 nyata, karena masih ada drama yg tercipta oleh semesta, untuk apa serius dlm kehidupan? Yang ujungnya akan jua te...