Tahun sudah berganti, tapi hati masih saja terbayang akan indah nya cerita dalam mimpi. 2020 terlalu banyak kejutan yang menghampiri. Dari kisah bahagia sampai cerita yang berujung dengan air mata. Dunia sekarang sedang siaga 1 akan wabah yang kian menyerang. Semua orang berbondong- bondong menjaga diri. Seakan menutup silaturahmi dengan manusia Lain, karena virus yang kian menyebar. Kembali ketempat ternyaman dan meng mengisolasi diri dari keramaian. Tapi aku? Hanya berdiri tertatih dengan bayangan hitam yang kosong. Sampai aku bertemu sepi. Saat orang lain menjaga diri dari wabah yang paling di takuti saat ini. aku Mencoba kembali untuk menjaga hati yang pernah tersakiti. Mengobati hati yang kian dingin. Kembali menutup diri dari rasa yang mencoba memanipulasi. Aku mencoba ikhlas akan semua yang sudah di takdirkan. Karena kita tidak mungkin kembali dalam cerita yg pernah tersuarakan. Dunia pun tak merestui kita untuk bersama. Karna itu hanya rahasia dalam dunia yang fana. Dunia yang tak nyata. Kisah kita salah. itu hanya sebuah permainan semesta yang cukup rapi. yang terbingkai oleh sekenario tuhan yang begitu teka teki. Bukan tuhan yg tak bisa merngkai prosa yang pernah aku dan kamu jalin. Tapi rasa yang memanipulasi hati. Hati ini terlalu rapuh. Dan diri ini terlalu bodoh. Aku, mencoba menutup semuanya dan kembali menjaga hati. Tapi, nyatanya itu sulit. Aku hanya bisa bercerita melalui suara yang mungkin orang pun tak perduli akan kisah asli yang terjadi pada aku dan kamu. Dengan cerita yang pernah ada. Yang kini aku ganti menjadi aku dan pena. Tak lagi aku dan kamu. Kita Yang semakin asing. Tanpa saling mengabari. Sudahlah aku cukup lelah dengan semua sandiwara yang aku buat sendiri. Aku ingin menutup semuanya dengan lembaran baru yang sampai saat ini masih belum terisi, kosong. Hampa. dan asing. Sebenarnya aku atau kamu disini yang terlalu egois? yang enggan pergi dan hanya menjadi bayangan hitam. Bayangan itu selalu datang saat aku mencoba untuk lupa. Tapi itu bukan hanya sekedar bayangan yang datang dan menghampiri. Tp sosok pemeran dalam cerita yang aku dan tuhan rangkai. Hanya sekedar menyapa lalu kembali menghilang. Sudah saatnya aku kembali dalam dunia ku. Yang hitam, gelap, tanpa kebisingan. Cuma ada sehelai kertas dan pena yang bersading di atas meja kusam. Aku mencoba takan kembali dalam kesalahan yang sama. Mencoba menahan hati dan diri ini agar tak kembali dalam jurang yang samar seperti lautan prosa. Aku takan pernah terjebak lagi dalam rasa yang salah. Aku, kembali. Kembali menjaga hati.
Mengisolasi diri dari virus yang memanipulasi menjadi rasa.Day 80 Off 366
"Mengisolasi diri dari rasa yang salah dari virus yang memanipulasi menjadi rasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU dan PENA
Teen FictionCerita aku, tapi bukan kisah nyata. Hanya fiksi yang alurnya sudah direncanakan manusia bukan oleh semesta. Kadang Kenyataan tdk benar2 nyata, karena masih ada drama yg tercipta oleh semesta, untuk apa serius dlm kehidupan? Yang ujungnya akan jua te...