'03

28 5 0
                                    

"Han Yujin, ini obatmu." Aku menoleh ke arah sumber suara tersebut dan mulai mengukir senyuman disana, dia sosok yang sudah lama kutunggu, "Dokter Jeon? Huh, aku merindukanmu." Ia tersenyum juga kepadaku

Ohh iya, perkenalkan namaku Han Yujin, usiaku beranjak ke-18 tahun pekan depan, aku akan lulus tahun ini. Dan tidak ada lagi yang harus aku ceritakan, diriku ini sangat membosankan, aku hanya keluar masuk rumah sakit sampai aku harus sekolah private mulai dari dua pekan yang lalu

Semua orang yang disekitarku terus saja merahasiakan mengenai apa yang terjadi denganku, kepalaku suka pusing, dan sering terlintas beberapa hal yang tidak aku ingat, mungkin?

Yang kutahu, dulu aku sempat mengalami kecelakaan dan beberapa memoriku menghilang. Aku tidak tahu kelanjutannya, entahlah, aku tidak mau perduli atau benar- benar tidak perduli dengan kejadian itu

Aku sudah sehat di kemudian hari hingga dua pekan lalu aku mengalami gejala yang sempat membuatku terus terbaring di ranjang rumah sakit. Ini sangat membosankan, tapi aku tahu, ini untuk kesehatanku

"Maaf saya baru datang, nona." Dia Arin Noona, dia yang merawatku hingga sekarang dan yang disampingnya, Jung Jaehyun dia sepantaran denganku, dia juga sekolah denganku, "Bagaimana harimu?" Aku memulai percakapan terlebih dahulu dengannya

Jaehyun cukup kaget aku menanyakannya lebih dulu, "Baik. Tidak ada banyak yang harus aku ceritakan. Hanya tugas." Ia duduk dikursi yang ada disamping ranjangku dan mengeluarkan sebuah buku, "Dari para penggemarmu."

Aku memutarkan bola mataku malas, "Arin Noona, lihatlah... Jaehyun menggodaku lagi dengan embel-embel penggemar." Menyebalkan mereka hanya tertawa melihatku, "Aku tidak menggodamu, nona." Ujar Jaehyun santai sambil mengeluarkan buku yang lain

Jaehyun itu anak yang rajin dan juga pintar. Bahkan dia tampan. Iya, aku akui dia tampan, tapi bukan berarti aku menyukainya. Kami hanya sering bersama, jadi aku merasa nyaman dengannya

"Dokter Jeon, aku merasa membutuhkan udara segar, apa boleh aku keluar sebentar?" Dokter Jeon hanya tertawa kecil melihatku, dan ia menganggukkan kepalanya, "Boleh? Baiklah, ayo antar aku." Aku langsung bersemangat dan mendorong-dorong sedikit tubuh Jaehyun

Jaehyun pengertian sekali, dia langsung memasukan lagi bukunya dan mulai membantuku untuk menuruni ranjang yang membosankan ini, "Kau sangat pengertian, tuan Jung." Aku tertawa kecil melihatnya yang hanya menganggukkan kepalanya

Aku duduk di kursi roda, dan Jaehyun mendorongnya pelan, tidak ada pembicaraan diantara kami hingga sampai pada taman rumah sakit ini

"Huh, kapan aku bisa sekolah lagi dan berangkat bersama denganmu?" Aku menatap sedikit ke langit, disini sudah tampak teriknya cahaya matahari, kami duduk disebuah kursi yang di atasnya terdapat sebuah payung yang menutupi kami, "Makanya cepatlah sembuh, kau akan ke sekolah lagi bersamaku."

Aku tersenyum. Tidak tahu senyuman bahagia atau kecewa yang melihat keadaanku seperti ini, aku tampak lesuh dan tidak bergizi. Berat badanku benar-benar turun drastis dan kantung mataku juga mulai nampak

"Jangan bersedih seperti itu, kau semakin jelek." Aku memutarkan bola mataku malas, niat dia tuh menghiburku atau memang balas dendam? Menyebalkan sekali!

"Kau memperburuk suasana, kau tahu?" Jaehyun hanya tertawa, lalu ia beralih menatapku, astaga, dia memang tampan, "Cepat sembuh ya! Aku janji, jika kau sembuh dengan cepat aku akan mengantarmu ke semua tempat yang kau mau, aku juga akan membelikanmu makanan yang banyak. Aku berjanji."

Kenapa dia jadi manis seperti ini? Huh, dia memang susah ditebak dan aku tidak suka, yeoja mana yang tidak meleleh ditatap lembut dengannya. Tetapi, tidak. Aku tidak suka dengannya!

"Kurasa kau harus menabung dari sekarang, karena takkan lama lagi aku akan meminta janjimu itu." Aku tersenyum kepadanya dan dia juga begitu

🍃🍃

"Ada apa? Kenapa berhenti?"

Yuna menatap bingung Jungkook yang berdiri diam didepannya, "Jeon, ada apa? Kenapa kau jadi aneh?" Jungkook tersadar dari lamunannya langsung menatap Yuna tersenyum, "Tidak apa-apa. Aku akan mengenalkannya denganmu sekarang."

Jungkook menggenggam tangan Yuna lembut dan berjalan ke arah dua orang yang sedang duduk disebuah kursi, "Hai. Selamat siang." Kedua orang itu menoleh bersamaan, "Jungkook?"

Jungkook dan Yuna tersenyum manis ke arahnya, "Iya, ini aku. Lama ya tidak berjumpa." Yeoja itu hanya tersenyum menatap Jungkook lalu menoleh ke arah namja yang ada disebelahnya, "Jaehyun, dia Jungkook yang sering aku ceritakan denganmu."

Jaehyun ikut tersenyum, "Aku, Jaehyun. Salam kenal." Ia mengulurkan tangan kepada Jungkook dan Jungkook meraihnya, "Jeon Jungkook." Setelah tangan mereka terlepas, Yuna berdehem mengingatkan keberadaannya pada Jungkook

Benar-benar, baru kali ini kehadiran Yuna ia lupakan

"Oh... iya, aku baru melihatmu. Siapa namamu?" Yujin membuka topik pembicaraannya terlebih dahulu, Yuna tersenyum manis, "Aku Shin Yuna. Temannya Jungkook." Yuna mengulurkan tangannya kepada Yujin

Yujin pun membalasnya, "Aku Han Yujin. Aku dan Jungkook bertemu disini dan tanpa sengaja kami menjadi teman." Yuna menganggukan kepalanya mengerti, ia menoleh ke arah Jungkook

Dan benar, Jungkook tampak gugup. Benar-benar gugup. Untuk pertama kalinya, Yuna melihat sahabatnya ini memasang raut wajah seperti ini

Itu membuat Yuna lega, karena Jungkook benar-benar jatuh cinta kepada yeoja ini

Itu membuat Yuna lega, karena Jungkook benar-benar jatuh cinta kepada yeoja ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

< TBC >

Euphoria - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang