Hey, warning chap🌚 tpi tenang aja ga sampe dewasa gitu kok, karna aku tau umur mereka masih kayak sebiji upil.
•••
Jeongwoo menutupi wajahnya dengan buku menu cafe, ia sesekali melirik sekelompok kakak kelasnya yang tengah makan sambil mengobrol dan tertawa.
Apalagi Yoon Jaehyuk, tawanya yang indah itu benar-benar membuat jeongwoo terpana ketika menatapnya walau dari kejauhan.
Hari sudah mulai gelap, tapi jeongwoo masih enggan beranjak dan tetap menunggu sampai jaehyuk dan teman-temannya selesai makan dicafe ini.
Entah kemana lagi mereka akan pergi, jeongwoo tak peduli. Ia hanya ingin mengikutinya, mencari tahu hal-hal tentang jaehyuk lebih dalam lagi. Apa kesukaannya, dan tempat apa yang sering ia kunjungi.
Jadi jika mereka berpacaran, jeongwoo akan membuat jaehyuk terkagum oleh pengetahuannya yang amat meluas tentang hidup jaehyuk.
Itu tujuan jeongwoo.
Ah memikirkan hal sampai kesitu membuat jeongwoo tertawa miris, apa harapannya benar-benar akan tercapai untuk membuat jaehyuk menjadi pacarnya?
Huhh, jeongwoo hanya tidak bisa berharap. Dia akan menunjukan kemampuannya untuk meluluhkan hati kakak kelasnya itu.
Dia sungguh bertekad, sangat bersemangat.
Walaupun dia tahu, kakak kelasnya itu tak pernah sekalipun meliriknya.
•••
Pemuda dengan iris tajam itu melangkah masuk kedalam bar dengan ekspresi muram.
Hari ini entah kenapa ia sangat tak bersemangat menjalani kehidupannya yang memang selalu membosankan.
Walaupun ia bergelimang harta serta banyak gadis yang ingin mengantri padanya, ia tak pernah terhibur untuk itu.
"Hai,"Sapa salah satu gadis ketika ia duduk didepan bartender, gadis itu tersenyum dengan pakaian ketat tanpa lengannya sambil mendekat. "Apa kau sedang sendirian? Dimana teman-temanmu?"
Gadis itu bertanya sambil melirik sekeliling, namun Haruto Watanabe tak menjawab melainkan minum sebotol wine dengan pandangan rumit kedepan.
Suara musik dibar membuat kepalanya seakan pecah, sebetulnya ia benci tempat ini namun alkohol disini rasanya enak dan nikmat.
Jang wonyoung akhirnya berdiri disamping haruto, mendekat sembari memegang kedua bahu pemuda itu dan membisikan sesuatu ditelinganya. "Mau kuhibur, tampan?"
Namun respon haruto kemudian membuat dia terkejut dan jatuh. Karena haruto tiba-tiba saja memecahkan botol alkohol itu kemeja bartender sembari berteriak, "Pergilah jika kau tak ingin hidupmu hancur!! Aku muak dengan jalang sepertimu!"
Ia berteriak seolah sudah seperti orang mabuk, padahal ia masih sepenuhnya sadar.
Wonyoung akhirnya ketakutan dan pergi dengan gugup.
Lalu haruto menghadap kearah pelayan bartender yang juga sedikit terkejut atas kejadian barusan, "Aku akan mengganti rugi, siapkan beberapa botol alkohol lagi."
Pelayan didalam bartender itu mengangguk, dan menyuruh pelayan lain membersihkan pecahan botol diatas bartender dengan tenang. seakan sudah sering mengalami kejadian-kejadian seperti itu ditempat ini.
"Akan kutuangkan, tuan."
Ketika pelayan itu hendak menuangkan sebotol wine, haruto dengan cepat merambatnya dan meneguk isi botol itu dengan cepat. "Aku tak butuh."Ujarnya sarkastik membuat pelayan itu akhirnya diam.