Halo, masih ingatkah buku ini?'-'
Maaf ya baru balik lgi kedunia wp, sumpah aku lupa alur cerita buku2 ku T_T
Makasih yg udh setia nungguin dan nanyain kapan up, kangen, dll. Huhu lopyu very much😭💗
Semoga jalan ceritanya masi nyambung😭 have fun ya💞
•••
Banyak murid berbisik ria melihat kearah lelaki yang duduk disebelah jeongwoo selain doyoung. Bertanya-tanya siapa dia, mengapa tampan sekali?
"Kupikir kita harus pindah tempat,"sahut Doyoung malas karena atensi semua orang dikantin berpusat kearah mejanya.
"Ya, betul. Tapi cukup kau saja yang pindah,"jawab haruto sambil melahap makanan milik jeongwoo.
Alhasil jeongwoo langsung menginjak sebelah kakinya dibawah meja.
Haruto meringis menahan nyeri, ketika tiba-tiba dua orang siswi duduk tepat dihadapannya. "Hai ganteng.."sapanya dengan senyuman sok manis sambil menopang dagu.
Pemuda itu terdiam sesaat sebelum tersenyum dan menyandarkan punggungnya pada kursi, "Hai cantik"ujarnya dengan kedipan sebelah mata, Membuat kedua perempuan itu menjerit satu sama lain.
Jeongwoo melongo, lalu ia tersadar ketika sebelah tangannya digenggam Doyoung disertai bisikan. "Ayo pergi."
Ide yang bagus, mumpung meja mereka sekarang mulai dikerumuni banyak siswi genit yang cari perhatian pada haruto. Lebih baik jeongwoo kabur sebelum haruto tersadar.
Namun ketika ia hendak berdiri, sebelah tangannya digenggam dan ditahan sehingga ia terduduk kembali.
"Diamlah."cicit Haruto dengan senyum paksa dibibir tanpa menoleh kearahnya.
Saat jeongwoo mencoba melepas, haruto berdiri dan tersenyum pada semua siswi. "sepertinya ada tugas yang belum kukerjakan, sampai jumpa nona-nona cantik."
Ia membungkuk dengan sopan, dan menarik jeongwoo keluar kantin. Doyoung otomatis mengikutinya, dan ketika sampai dikoridor yang sepi ia segera melepas paksa genggaman haruto pada jeongwoo.
"Kupikir kau mendekati jeongwoo karena ada sesuatu."ujarnya dengan mata memicing tajam.
Oke, dugaanmu tepat kim doyoung. Haruto berbalik dengan seringaian dibibir, "Kau ingin tahu...?"
Jeongwoo tercekat, apalagi ketika doyoung menjawab dengan antusias. "Ya! Aku risih melihatmu terus mendekati jeongwoo!"
"Kan aku dan jeongwoo adalah jodoh."
"Tidak usah halu! Cepat katakan!"
Tepat ketika haruto akan membuka mulut, jeongwoo membekapnya dan memelototinya. 'Diam kau!' Batinnya seperti mengajak bertelepati.
Haruto bergumam didalam bekapan jeongwoo, lalu ia sadar ketika jarak mereka terlalu dekat untuk ditepis. Alhasil pemuda dengan iris tajam itu tak melewatkan kesempatan dan segera mendekap pinggang jeongwoo untuk ia peluk.
Jeongwoo semakin melotot dan haruto menaikan kedua alisnya berkali-kali masih dengan bekapan tangan jeongwoo dibibir.
"Woi!!" Pekik doyoung tak terima segera memisahkan keduanya.
Karena pelukan haruto begitu erat, jeongwoo meronta sampai harus berjinjit agar keluar dari dekapannya. "Lepaskan.. haruto brengsek!!"
"Tidak mau!!"