My Handsome CEO [On Going]

ENAM BELAS

VOTTE DAN COMENT GUYS
Gak susah kok pencet ⭐
Cinta deh sama kalian semuaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hadiah yang diberikan Daniel adalah,

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Selembar Surat Perceraian

"Daniel in tidak lucu sama sekali" Rista berujar di tengah tangisnya, hatinya mencelos dan tidak percaya, Rista kehabisan kata-kata. Benarkah ini, benarkah bahwa semuanya cukup sampai disini?

"Dengar aku wahai Rista aulia yang bodoh, kau kira aku mencintaimu karena waktu? Salah, kau salah Ta, aku ingin lepas ini semua, aku menikahimu hanya karena aku ingin melihat ayahku tersenyum, dan aku sudah melakukannya, lagipula kau pun belum tersentuh olehku, jadi kau bebas setelah ini" ucap Daniel melunturkan senyumannya dan bangkit dari posisinya.

Rista hanya bisa terdiam, air mata selalu lolos dari sarangnya, meremas kuat surat itu dan bergetar hebat karena ulah manusia di depannya

"Kau tau saat dirimu melakukan drama di depan semuanya, cih drama murahan"

"Daniel.."

"Tahukah kalau diriku tak suka dipermainkan, Daniel Pratama yang bodohnya mau menikahi wanita murahan yang menjadi ratu drama dikehidupan" ucap Daniel menjambak rambut Rista hingga meringis kesakitan.

"Bodoh, sangat bodoh!" ucap Daniel lagi sembari memperkuat tarikannya.

"AKU TIDAK SEPERTI ITU!"

"DIAM KAU JALANG!"

PLAK!

"Tamparan terakhir Ta, kau bebas sekarang, selamat tinggal" dihempasnya jambakan itu hingga Rista tersungkur dengan sedikit isakan

"Ayah, Ibu. Aku ketempat kalian, tugas Rista disini sudah selesai, aku mau tinggal disana saja"

Daniel tersenyum puas lalu melangkah beranjak pergi, berjalan santai meninggalkan Rista yang bingung dengan semua yang terjadi. Rista masih menangis, bahunya begetar luar biasa, ia sungguh-sungguh terluka, sudah cukup dengan kabar kematian kedua orang tuanya, dan sekarang kau ditinggalkan orang yang kau cinta satu-satunya. Bagai menggores diatas luka yang belum kering, perih namun itulah adanya. Ia berharap ini hanyalah mimpi, mendiamkan sosok pria yang ia kenal ikut bersimpuh di depannya.